Jakarta (ANTARA News) - Aksi cukur rambut para aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (KOMPAK) di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi simbol agar pemerintah memberantas habis koruptor.

Salah satu aktivis KOMPAK, Effendy Ghazali di Jakarta, Jumat, mengatakan pencukuran rambut ini memenuhi nazar mereka sebelumnya bahwa akan mencukur habis rambut jika Nazaruddin dapat dikembalikan ke Tanah Air, dan dipecat dari dewan serta Partai Demokrat.

Namun yang jelas, ia menegaskan cukur habis rambut sembilan aktivis yakni Fadjroel Rahman, Thamrin Amal Tomagola, KH Maman, Dwi Pudjo Soekatmo, Ridwan, Firman Abadi, Pingit Widodo, Iwan Piliang, Doto Miharto sebagai simbol cukur habis koruptor.

"Kita harap semua kasus korupsi dapat cepat diselesaikan. Jangan sampai ketika rambut mereka tumbuh lagi kasus tersebut belum selesai," ujar Effendy, menegaskan.

Rambut kesembilan aktivis tersebut dikumpulkan kedalam sebuah kardus yang akan dikirimkan kepada Presiden yang kebetulan berulang tahun ke-62 pada tanggal 9 September 2011.

Beberapa kasus yang harus dapat diselesaikan antara lain kasus Nazaruddin, kasus cek pelawat, kasus di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. KPK, ujar Effendy, harus dapat menyelesaikan itu semua.

Beberapa aktivis yang ikut mencukur rambut para aktivis di antara Sujiwo Tejo dan Melanie Soebono yang juga sempat menyanyikan sebuah lagu untuk sebagai hadiah ulang tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Aktivis KOMPAK lainnya Fadjoel Rahman, mengatakan cukur rambut ini juga diharapkan dapat membuat publik memiliki gairah dalam membersihkan korupsi bersama-sama.

"Kami masih punya harapan dengan KPK, karena diluar KPK kami pesimis korupsi bisa diberantas," ucapnya, menegaskan.

(T.V002/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011