Kabul (ANTARA News/Reuters) - Pembom jibaku mengendarai truk kayu bakar menyerang pangkalan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan tengah pada Sabtu sore, menewaskan dua warga dan melukai 77 tentara asing, kata pasukan pimpinan NATO.

Pernyataan persekutuan itu mengatakan bahwa "kurang dari 25" warga Afghanistan luka dalam pemboman di pos tempur di provinsi Wardak, sekitar 50 kilometer selatan ibu kota Kabul.

Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi sehari sebelum upacara menandai 10 tahun serangan 11 September terhadap Amerika Serikat.

Tidak ada cedera warga Afghanistan atau asing mengancam nyawa, kata pernyataan Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO, yang dikeluarkan pada Minggu.

"Sebagian dari anggota cedera ISAF kemungkinan segera kembali bertugas," kata pernyataan ISAF, dengan menambahkan bahwa meskipun pintu masuk dan dinding pembatas pangkalan itu hancur, tembok itu sudah diperbaiki.

Dalam surat lektronik kepada media, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan truk dalam serangan itu disesaki sembilan ton peledak dan lebih dari 100 tentara asing tewas atau luka.

Muslim, gubernur Sayad Abad, menyatakan ledakan itu juga merusak-parahi bangunan pemerintah daerah dan kokinya termasuk yang tewas.

Pada bulan lalu, gerilyawan menembak jatuh helikopter di propinsi Wardak, menewaskan 30 tentara Amerika Serikat, kebanyakan dari mereka anggita pasukan khusus angkatan laut SEAL, dalam serangan paling mematikan terhadap tentara negara adidaya itu sejak perang tersebut dimulai sepuluh tahun lalu.

Kekerasan meningkat di seluruh negeri terkoyak perang itu, termasuk di provinsi di sekitar ibukota tersebut, seperti, Wardak, yang meningkatkan keprihatinan akan keamanan di Kabul.

Pejuang sering menyasar tangki bahan bakar NATO di provinsi itu, yang menghubungkan ibu kota tersebut dengan bagian selatan negara itu.

Pada Juli, pasukan asing memulai tahap pertama alur bertahap untuk menyerahkan kendali keamanan kepada tentara dan polisi Afghanistan.

Penyerahan itu dijadwalkan selesai pada akhir 2014.

Pasukan NATO tetap berada di Wardak, yang bukan salah satu daerah bagi peralihan dalam tahap awal itu.

Lebih dari 45 negara mengerahkan tentara sebagai bagian dari lebih kurang 130.000 serdadu ISAF.

Lebih dari 390 tentara asing tewas di Afghanistan pada tahun ini, kata hitungan AFP berdasarkan atas angka laman mandiri icasualties.org.

Sementara itu, 711 tentara asing tewas untuk seluruh tahun lalu. Taliban sering menyasar pasukan asing dengan peledak rakitan kasar (IED), yang sering menyerang pasukan ronda jalan kaki atau di kendaraan lapis baja.

Sejak April hingga Juni tahun ini, 3.485 IED meledak atau ditemukan di Afghanistan, kata Badan Gabungan Penjinak IED Pentagon (JIEDDO), peningkatan 14 persen jika dibandingkan dengan masa sama tahun lalu.

Sejumlah 2.689 tentara asing tewas di Afghanistan sejak serbuan pada 2001, dengan Amerika Serikat menderita korban terbanyak dengan 1.746 orang, diikuti Inggris dengan 379, Kanada (157), Prancis (75), Jerman (52), Denmark (42), Italia (39), Spanyol (33), Polandia (29), Belanda (25), Australia (25), dan sisanya dari negara lain.
(B002/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011