Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) optimistis mampu menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 226.000 unit pada tahun 2022.

"Target kita pada tahun 2022 untuk FLPP sebanyak 200.000 unit, namun setelah kami cermati kembali dengan anggaran sebesar Rp23 triliun kemungkinan bisa kita akan salurkan sebanyak 226.000 unit," ujar Deputi Komisioner Bidang Hukum dan Administrasi BP Tapera Nostra Tarigan dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, hal tersebut bertujuan dalam rangka optimalisasi dana FLPP, sehingga target 200.000 unit pada tahun 2022 dapat ditingkatkan menjadi 226.000 unit dengan anggaran sebesar Rp23 triliun.

Berdasarkan data backlog tahun 2020, kebutuhan rumah di Indonesia masih tinggi di mana angka backlog kepemilikan rumah mencapai 12,75 juta. Provinsi dengan angka backlog terbesar yakni Jawa Barat, kemudian DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan seterusnya.

"Ini sebenarnya salah satu peluang bagi kita semua di mana kebutuhan untuk memiliki rumah masih sangat tinggi, tinggal bagaimana memenuhinya," kata Nostra Tarigan.

Sebelumnya Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengungkapkan penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada Februari 2022 sebanyak 13.345 unit atau senilai Rp1,47 triliun.

Komisioner BP Tapera, Adi Setianto mengatakan bahwa pencapaian penyaluran dana FLPP pada Februari tahun 2022 memperlihatkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan penyaluran dana FLPP pada bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Tahun 2021 penyaluran dana FLPP dimulai pada bulan Februari sebanyak 650 unit atau senilai Rp69,79 miliar. Sedangkan pada Februari 2022, penyaluran dana FLPP ditutup pada (25/2) lalu sebanyak 13.345 unit atau senilai Rp1,47 triliun.

Sementara itu berdasarkan database BP Tapera, per 2 Maret 2022 penyaluran dana FLPP telah mencapai 20.327 unit senilai Rp2,24 triliun, dengan penyaluran melalui 18 bank, 3.306 pengembang dan 4.361 perumahan di Indonesia. Selain itu, juga masih terdapat data tunggu yang masih belum dibayarkan sebanyak 5.129 unit senilai Rp572,4 miliar.

Sebanyak 18 bank penyalur 2022 yang telah menyalurkan dana FLPP dalam periode yang sama adalah BTN, BTN Syariah, BNI, BJB, Bank Sumsel, Bank Jambi, Bank Nagari, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Kalbar, Bank Nagari Syariah, Bank Sulsel, Bank Aceh, Bank Kaltim, Bank Sulteng, Bank Kalbar Syariah, Bank DKI dan Bank Jambi Syariah.

Baca juga: BP Tapera: Penyaluran dana FLPP Februari tercatat sebanyak 13.345 unit

Baca juga: BP Tapera teken perjanjian kerjasama dengan 38 bank penyalur FLPP 2022

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022