Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pengembang dan pengelolaan kawasan industri PT Suryacipta Swadaya baru saja membukukan penjualan lahan untuk industri teknologi dan komunikasi asal Tiongkok yang memproduksi serat fiber optik.

Kepala Hubungan Penjualan dan Penyewaan Suryacipta Binawati Dewi mengatakan penjualan lahan atas industri teknologi dan informasi tersebut kian mendukung kegiatan penyewaan pusat data di kawasan industri milik Suryacipta di Karawang, Jawa Barat.
 
"Kawasan industri di Karawang yang bertajuk Suryacipta City of Industry baru saja membukukan penjualan untuk industri teknologi dan informasi yang berasal dari Tiongkok," kata Dewi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.
 
Pada awal 2022, kawasan industri Suryacipta di Subang yang bertajuk Subang Smartpolitan mendapatkan banyak permintaan kunjungan ke lokasi kawasan.

Baca juga: Menperin sebut jumlah dan luas lahan kawasan industri meningkat
 
"Permintaan kunjungan banyak datang dari investor Asia, terutama Tiongkok, Jepang, dan Korea dengan sektor industri mayoritas berasal dari otomotif, pergudangan, serta food and beverages (F&B)," ujar Dewi.
 
Ia menjelaskan pelaku industri pergudangan menempatkan investasi di Subang Smartpolitan karena lokasi itu berada di koridor kawasan industri manufaktur yang sudah mapan dari Bekasi sampai Karawang, serta ditunjang koridor industri baru Rebana Metropolitan yang menjadi segitiga emas di Jawa Barat.
 
Subang Smartpolitan memiliki akses langsung ke jalan Tol Cikopo-Palimanan dan Tol Patimban, sehingga terhubung ke berbagai infrastruktur nasional berupa Pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Kertajati.
 
Akses tersebut juga memungkinkan koneksi darat secara langsung ke Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah melalui Tol Trans-Jawa, serta akan dilalui rute kereta cepat Jakarta-Surabaya.
 
Dewi optimistis kawasan industri ini dapat berkontribusi untuk menciptakan simbiosis mutualisme bersama pemerintah dengan menyediakan lokasi investasi yang mumpuni guna menunjang keberlangsungan bisnis para investor baik asing maupun dalam negeri.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi investasi penanaman modal asing atau PMA mengalami kenaikan setiap tahun. Pada 2021, nilai PMA mencapai lebih dari 31 miliar dari AS.
 
Sedangkan pada tahun yang sama, realisasi penanaman modal dalam negeri atau PMDN mencapai Rp447 triliun.

Baca juga: Airlangga tekankan daya saing optimalkan investasi kawasan industri
 
Di Indonesia, Jawa Barat masih menjadi destinasi investasi favorit bagi PMA selama sepuluh tahun terakhir. Nilai investasi asing di provinsi ini tertinggi secara nasional dengan kontribusi rata-rata sebesar 19,2 persen.
 
Dominasi investasi di sektor industri menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi dengan kontribusi sektor industri manufaktur tertinggi dalam produk domestik regional bruto di Indonesia, sehingga semakin mengukuhkan Jawa Barat sebagai sentra industri di tanah air.
 
Selain sektor industri manufaktur, sektor industri lain di Jawa Barat yang dinilai menonjol adalah teknologi dan informasi yang mencatat rata-rata pertumbuhan sebesar 20 persen per tahun selama tiga tahun terakhir.
 
Faktor-faktor tersebut menghadirkan dampak positif bagi berbagai pihak di Jawa Barat, salah satunya yang dirasakan oleh Suryacipta selaku pengembang dan pengelola kawasan industri yang berlokasi di Karawang dan Subang.

Baca juga: Suryacipta targetkan punya 10 jaringan optik pada 2022

Baca juga: Kemenperin pacu akselerasi kawasan industri generasi keempat

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022