Kebijakan itu bahkan memberikan efek lanjutan kepada sejumlah sektor lain untuk tumbuh di tahun ini,
Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah meyakini, kebijakan pemerintah melonggarkan syarat tes antigen dan PCR bagi pelaku perjalan domestik akan mendorong mobilitas masyarakat sekaligus meningkatkan kinerja sektor transportasi dan sektor lain pada 2022.

Kebijakan itu bahkan memberikan efek lanjutan kepada sejumlah sektor lain untuk tumbuh di tahun ini, kata Kepala BI Perwakilan Kalteng Yura Adalin Djalins di Palangka Raya, Jumat.

"Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh pun, akan menjadi 'tenaga' bagi sektor pariwisata domestik untuk bangkit dari keterpurukan," tambah dia.

Baca juga: Syarat perjalanan tanpa RT-PCR, transisi berkegiatan aman COVID-19

Berdasarkan pantauan BI Kalteng, dengan kebijakan pelonggaran kewajiban test PCR sejak awal November 2021, sektor transportasi dan pergudangan dapat tumbuh 11 persen YoY, dan sejak awal 2022 terdapat kecenderungan penurunan harga angkutan udara.

"Kami berharap, adanya kebijakan pencabutan wajib tes antigen ataupun PCR dari syarat perjalan domestik dapat mempercepat normalisasi operasional moda transportasi udara, sehingga akan mendorong kembali penurunan harga tiket pesawat," kata Yura.

Dia pun menegaskan bahwa Bank Indonesia menyambut positif kebijakan pemerintah melonggarkan syarat tes antigen dan PCR bagi pelaku perjalanan domestik. Hal ini didasari oleh upaya masif yang telah dilakukan pemerintah dalam menekan kasus positif harian melalui vaksinasi massal dan penyediaan fasilitas kesehatan lainnya yang merupakan kondisi prasyarat untuk pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Calon penumpang bersyukur syarat tes COVID-19 tidak diwajibkan

Kebijakan ini membutuhkan dukungan masyarakat kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan menggunakan pembayaran non-tunai (a.l. dengan QRIS/Quick Response Code Indonesian Standard).

"Kami sangat menyarankan masyarakat untuk melakukan transaksi dengan non-tunai, khususnya QRIS, karena higienis, tidak memerlukan uang pas/kembalian, nirsentuh sehingga meminimalisasi risiko dari penyebaran COVID-19. Transaksi dengan QRIS juga cepat, murah, mudah, aman dan handal," demikian Yura.

Pewarta: Kasriadi/Jaya M Manurung
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022