Washington (ANTARA News) - Euro "rebound" (berbalik naik) terhadap dolar pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), meskipun kekhawatiran tentang "default" (gagal bayar) Yunani terus berlanjut dan kurangnya persatuan politik Eropa atas krisis zona euro.

Sehari setelah peringatan bahwa Yunani bisa meninggalkan zona euro dan penolakan tingkat tinggi dari prospek tersebut, euro mendapat dorongan di menit terakhir dari sebuah laporan Financial Times bahwa uang tunai China yang kaya dalam pembicaraan dengan Roma untuk membeli obligasi dari pemerintah Italia - dipandang sebagai kemungkinan domino berikutnya yang dapat memecahkan zona mata uang bersama.

"Itulah sebabnya Anda melihat kenaikan di saham dan euro pada akhir perdagangan," kata David Solin dari Foreign Exchange Analytics, lapor AFP.

Pada 21.00 GMT (Selasa 04.00 WIB) euro berada di 1,3680 dolar, jauh dari terendahnya untuk hari itu 1,3495 dolar. Euro juga naik dari 1,3649 dolar akhir Jumat.

Euro juga mencapai titik terendah baru 10-tahun terhadap mata uang Jepang, pada 103,89 yen, sebelum kembali ke 105,56 yen (105,91 yen akhir Jumat).

Dolar juga jatuh terhadap yen, menjadi 77,15 yen (77,58 yen).

Euro terpukul keras pada awal perdagangan, setelah Menteri Ekonomi Jerman Philipp Roesler dalam sebuah artikel opini untuk "Die Welt Europe" mengatakan Eropa tidak bisa lagi mengesampingkan suatu "orderly default" untuk Yunani.

Dan berita mingguan "Der Spiegel" melaporkan bahwa pejabat kementerian keuangan Jerman sedang mempertimbangkan skenario yang memungkinkan Yunani kembali ke mata uang dram jika default.

Tapi penjabat membantah bahwa ini sedang dalam perencanaan, dan desakan Yunani untuk bisa mengatasi kekurangan pendapatan dalam waktu empat bulan, membantu euro.

"Tujuan kami sangat jelas: Kami ingin menstabilkan zona euro secara keseluruhan," juru bicara untuk Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert mengatakan kepada wartawan.

"Saya mengatakan ini cukup baik setiap dua atau tiga hari. Tidak, kami tidak dalam perencanaan seperti hipotesis," kata Amadeu Altafaj, juru bicara untuk Komisioner Urusan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa Olli Rehn, di Brussels.

Yunani terus bersikap bahwa pihaknya dapat memenuhi tuntutan besar dana talangan Uni Eropa-Dana Moneter Internasional yang juga membantu pasar, kata analis.

"Fakta bahwa Yunani telah keluar dengan pernyataan yang kuat mendukung untuk tetap tinggal di euro membantu orang untuk diyakinkan bahwa Yunani tetap serius tentang mempertahankan komitmen fiskal dalam rangka untuk menerima bantuan," kata Ray Attrill dari BNP Paribas.

Franc Swiss menguat terhadap dolar, menjadi 0,8800 franc per dolar dari 0,8836 franc akhir Jumat, euro berada di 1,2040 franc (1,2067).

Pound Inggris naik menjadi 1,5862 dolar dari 1,5847 dolar. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011