Bantul (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dideklarasikan Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi garda terdepan dalam upaya penanggulangan stunting.

"Bahwa TPPS menjadi garda terdepan yang memegang peran penting dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Bantul," kata Hasto dalam sambutan acara Deklarasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Lapangan Paseban Bantul dikutip dari siaran pers Pemkab Bantul, Jumat.

Deklarasi TPPS tersebut menjadi rangkaian sebelum BKKBN bekerjasama dengan Kementerian Agama meluncurkan program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pranikah untuk Pencegahan Stunting Dari Hulu kepada Calon Pengantin di Pendopo Parasamya, Bantul.

Baca juga: Menag: Selesaikan masalah kekerdilan pada anak adalah perintah agama

Menurut dia, stunting harus dicegah karena membawa keterbatasan bagi seseorang, diantaranya kecenderungan memiliki tubuh yang pendek, kemampuan intelektual yang rendah, serta resiko penyakit, di antaranya kardiovaskular dan kencing manis.

"Stunting harus dicegah karena kalau diobati sulit, bayi sampai umur dua tahun sudah tidak bisa dikoreksi, untuk itu yang mau menikah harus diperiksa terlebih dahulu, dipastikan dalam kondisi yang sehat diantaranya Hb minimal 11,5 persen, lingkar lengan minimal 23,5 cm, kalau kurang itu beresiko stunting," katanya.

Kabupaten Bantul menjadi daerah lokus penanganan stunting sekaligus menjadi daerah pertama yang melaksanakan deklarasi TPPS. Dengan kesiapan ini, Hasto berharap dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dalam penanggulangan stunting.

"Bantul tim pendamping TPPS sudah siap, kedua Bantul angka stunting tidak tinggi, 14 persen, jadi sudah mendekati cita-cita 2024, sehingga nanti kalau bisa menurunkan lebih rendah lagi saya kira bagus, Bantul punya komitmen tinggi," katanya.

Baca juga: Kepala BKKBN sebut nikah dini dapat pengaruhi stunting

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo yang memimpin deklarasi TPPS mengatakan, dalam upaya penanganan stunting di Bantul ini harus menguatkan tiga pilar utama meliputi kader masyarakat, KUA, dan puskesmas. Harapannya tiga pilar ini dapat bersinergi dan berkolaborasi.

"Pemkab yakin dan optimis dengan segala upaya yang dilakukan akan menghasilkan generasi muda Bantul di masa depan yang dapat menjadi generasi emas, tidak stunting, sehat, cerdas dan memiliki daya saing tinggi," katanya.

Baca juga: BKKBN-Kemenag luncurkan pendampingan pranikah untuk cegah stunting

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022