Banjarmasin (ANTARA News) - Tim Sastra Banjarmasin mengandalkan "Buaya Putih" karya sastrawan Ajamudin Tifani pada puncak Aruh Sastra VIII 2011 yang berlangsung dari 16-19 Sepetember di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Barabai Provinsi Kalimantan Selatan.

Salah satu Seniman Taman Budaya Kalimantan Selatan (Kalsel), Yadi Muryadi, di Banjarmasin, Rabu, mengatakan tim sastra Banjarmasin memilih cerita Buaya Putih karya Ajamudin Tifani (Alm) karena isinya bagus dan sarat makna.

"Setelah memilih beberapa judul sastra, akhirnya kami memutuskan untuk menampilkan cerita Buaya Putih, dengan sutradara Andi Sahludin dari "Teater Kita"," kata Yadi Muryadi.

Aktor kawakan pemilik Teater Kita yang akrab di sapa bang Yadi tersebut menambahkan judul tersebut sebenarnya jarang dipilih para pelaku sastra karena alur cerita yang berseting revolusi melawan penjajahan Belanda itu agak sulit.

Ia mengungkapkan tim sastra Banjarmasin merupakan gabungan beberapa grup teater yang ada di kota berjuluk seribu sungai tersebut yaitu teater Sandra Tasik dari masiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, teater Kita, Wasi Putih dan Halilintar.

"Buaya Putih" menceritakan kisah patriotik rakyat Kalsel di suatu desa melawan penjajah Belanda sekitar tahun 1945-1949.

Dengan jimat dan kesaktian dapat membakar semangat para pejuang untuk mengusir tentara Belanda dari bumi Kalimantan Selatan yang pada waktu bernama Borneo. (ANT)





Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011