... yang harus dilakukan adalah bagaimana mengelola air sisa yang tersedia dari musim hujan dengan baik agar pada kemarau ini ketersediaan air masih tetap ada...
Kupang, NTT (ANTARA News) - Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Lasiana Kupang, Ir Purwanto mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk melakukan penghematan air, baik untuk konsumsi maupun untuk pertanian dan peternakan.

Penghematan air ini harus dilakukan seoptimal mungkin mengingat daerah ini akan mengalami kekurangan air akibat kemarau," kata Purwanto, Jumat, terkait ancaman kekeringan di daerah itu dan langkah apa yang mesti dilakukan pemerintah dan masyarakat.

"Hal yang harus dilakukan adalah bagaimana mengelola air sisa yang tersedia dari musim hujan dengan baik agar pada kemarau ini ketersediaan air masih tetap ada," katanya.

Mengenai kondisi kemarau di NTT, dia mengatakan pada tahun 2011, kondisi kemarau NTT berlangsung normal.

"Memang ada beberapa wilayah yang sudah mengalami kekeringan. Sesuai prakiraan BMKG, Pulau Sumba kekeringan cukup signifikan. Ini akibat curah hujan yang minim," kata Purwanto.

Dia menjelaskan, antara curah hujan dan kekeringan sangat berkaitan erat, sehingga kalau curah hujan kurang berarti suatu daerah akan mengalami kekeringan.

Karena itu kata dia, hanya bisa diwaspadai dengan mengelola air selama musim hujan agar pada musim kemarau persediaan air tetap ada.

Bupati Sumba Timur, Gidion Bilijora secara terpisah mengatakan, sejumlah daerah di wilayah itu mengalami kekeringan dan telah berakibat pada gagal tanam dan gagal panen.

Kondisi inilah yang menyebabkan sebagian warga terutama di wilayah pesisir daerah itu mulai menghadapi ancaman rawan pangan, katanya.

Dia mengatakan, pemerintah telah menurunkan lagi tim ke lapangan untuk memantau persediaan pangan pada sejumlah desa di wilayah itu, yang dilaporkan menghadapi ancaman kekurangan pangan serius.

"Intervensi sudah kita lakukan tetapi tim masih diterjunkan lagi ke desa-desa untuk memantau terus ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga warga," katanya. (B017)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011