Jayapura (ANTARA) - Kepala Polres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, mengakui petugas Bandara Bilorai di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, hingga kini belum kembali dan bertugas termasuk petugas dari otoritas pemandu arus lalu-lintas penerbangan.

Ini sangat riskan karena operasional bandara tidak ada yang mengatur baik itu saat lepas landas maupun mendarat sehingga dikhawatirkan berdampak pada keselamatan dan keamanan aktivitas penerbangan.

Baca juga: TNI-Polri kuasai kembali Bandara Bilogai di Kabupaten Intan Jaya

"Apalagi untuk mencapai Sugapa hanya dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat dan kekosongan petugas itu sudah berlangsung sejak Oktober 2021 lalu," kata dia, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Jayapura, Papua, Selasa.

Kekosongan petugas termasuk kepala Bandara Bilorai akan dilaporkan ke menteri perhubungan karena berdampak pada operasionalisasi bandara.

Baca juga: KKB bakar kantor Airnav di Bandara Sugapa

Saat ini situasi keamanan di Sugapa sudah relatif kondusif sehingga tidak beralasan bila para petugas masih enggan kembali ke tempat tugasnya.

Memang para petugas terutama dari otoritas pemandu arus lalu-lintas penerbangan alias AirNav sudah meninggalkan bandara sejak terjadi gangguan keamanan oleh kelompok bersenjata di sekitar Bandara Bilorai pada Oktober 2021 namun secara perlahan saat ini situasi keamanan sudah kembali kondusif.

Baca juga: Pesawat Dabi Air ditembak KKB di Bandara Bilogai Sugapa Papua

Kehadiran petugas bandara, termasuk otoritas pemandu arus lalu-lintas penerbangan, sangat dibutuhkan apalagi landas pacu Bandara Bilorai di Sugapa rusak hingga dapat menimbulkan kecelakaan penerbangan.

"TNI-Polri hanya bertugas mengamankan (bandara) bukan mengatur lalu-lintas penerbangan," kata Sultan.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022