Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya sedang mencari berbagai keunggulan domestik yang dimiliki Indonesia untuk diolah menjadi produk oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga dapat bersaing dengan produk dari negara lain.

Hal ini ditujukan salah satunya untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) menjadi negara industri.

“Kalau masih kripik-kripik saya rasa bakal berat,” ucapnya dalam sebuah acara secara virtual, Jakarta, Selasa.

Presiden Joko Widodo disebut sudah mengarahkan untuk melakukan industrialisasi atau hilirisasi produk tambang dan produk perkebunan. Dalam hal ini, Teten menilai pelaku UMKM perlu menggarap sumber daya laut Indonesia.

“Baru 4 persen pemodal besar masuk ke situ (sektor kelautan),” ujar dia.

Untuk saat ini, UMKM yang masih belajar membuat produk dikatakan dapat memanfaatkan pasar dalam negeri, termasuk belanja pemerintah, sebagai upaya meningkatkan daya saing dengan produk asing.

“Jadi sekarang anda bikin produk pasti pemerintah beli, sehingga ada kesempatan untuk terus meningkatkan kualitas produk,” kata Menkop.

Namun, ia mengingatkan para pelaku UMKM agar memproduksi barang-barang yang memiliki market demand (permintaan pasar) dari sisi pemerintah atau konsumsi masyarakat.

Ke depan, lanjutnya, UMKM harus siap berkompetisi dengan berbagai produk asing baik di dalam pasar negeri maupun luar negeri.

“UMKM kita nggak bisa terus menerus di-protect, tapi harus disiapkan UMKM kita siap tarung,” ungkap Teten.

Baca juga: Teten dorong kolaborasi guna perluas akses pembiayaan bagi UMKM
Baca juga: Teten: Konsumen Indonesia harus diedukasi beli produk dalam negeri

Baca juga: UMKM Babel ekspor kerajinan lidi nipah ke Singapura
 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022