Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI)  masuk nominasi untuk empat kategori pada ajang World Summit on the Information Society (WSIS) 2022.

"Nominasi ini menunjukkan bahwa program-program yang kami lakukan untuk memberikan akses internet kepada masyarakat tidak hanya mendapatkan apresiasi di masyarakat yang terdampak, tetapi juga diakui oleh dunia Internasional. Ini merupakan suatu kebanggaan tidak hanya bagi kami di Kominfo tetapi juga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang kini bisa mendapatkan akses Internet," kata Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, dalam siaran pers, Rabu.

WSIS adalah forum internasional di bawah International Telecommunication Union (ITU), ajang penghargaan bagi proyek teknologi informasi dan komunikasi yang dinilai berdampak signifikan bagi perkembangan TIK dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals).

Pada acara ini, program pembangunan infrastruktur yang dilakukan badan yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika ini masuk empat kategori yaitu AL C1 The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development berjudul Connecting Frontier, Outermost, and Disadvantaged Regions of Indonesia through Digital Ecosystem Initiatives dan AL C4 Capacity building berjudul Indonesia Teaching Fellowship (ITF)-Digital Platform to Enhance Capacity for Teachers and Students.

Dua kategori lainnya yaitu AL C6 Enabling environment berjudul Impact Adventures-Digital Platform For Promotion of Lesser-Known Tourism Destinations dan AL C7 ICT applications: benefits in all aspects of life—E-business berjudul BAKTIDesa.id-Empowering Village Enterprises through Digital Platform.

Nominasi AL C1 adalah kategori terkait peran pemerintah dalam mempromosikan TIK untuk pembangunan, sementara AL C4 untuk pembangunan kapaitas. Kategori ketiga, AL C6 menyoroti pariwisata di daerah teritnggal dan terakhir, AL C7 tentang aplikasi TIK yang memberikan manfaat bagi kehidupan atau e-business.

BAKTI terus membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah prioritas melalui program layanan akses internet, penyediaan menara base transceiver station (BTS), pembangunan jaringan tulang punggung Palapa RIng dan satelit multifungsi.

Hingga saat ini, BAKTI menjangkau 15.559 titik akses internet di kawasan perbatasan dan terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Sementara pembangunan BTS, sudah mencapai 2.401 dari target 7.904 lokasi.

BAKTI juga sedang mengupayakan akses internet untuk 150.000 titik. Dengan berbagai infrastruktur tersebut, BAKTI menerapkan 44 inisiatif ekosistem digital yang mencakup empat sektor yaitu pendidikan dan literasi digital, pariwisata, usaha kecil dan menengah serta layanan kesehatan dan pemerintahan.

Program-program tersebut meliputi pengembangan sumber daya manusia, khususnya bagi guru di wilayah Indonesia Timur melalui kerja sama dengan Ruangguru untuk Indonesia Teaching Fellowship.

Pada sektor pariwisata dan UKM, badan tersebut membantu pengembangan dan pemanfaatan TIK di wilayah 3T untuk mendukung pariwisata dalam jaringan (online) dan pengembangan ekonomi digital di desa.

Baca juga: BAKTI Kominfo umumkan pelaksana proyek "Hot Backup Satelite"

Baca juga: Komisi I DPR imbau BAKTI Kominfo perhatikan daerah "blank spot"

Baca juga: TNI-Polri bakti sosial-kerja bakti di Desa Wadas Purworejo

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022