Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai saat ini hanya merumuskan rencana perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II dengan Wakil Presiden Boediono, tanpa melibatkan partai-partai politik anggota koalisi.

Staf Khusus Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, mengatakan pada saatnya nanti Presiden baru akan melibatkan partai-partai politik dalam perombakan kabinet.

"Sampai saat ini Presiden belum melibatkan siapa-siapa kecuali Wakil Presiden, dan pada waktu yang tepat akan juga melibatkan parpol, dan parpol juga mengerti sukses pemerintah juga sukses parpol," ujarnya.

Menurut dia, Presiden bersama Wakil Presiden sengaja mencoba untuk mengisolasi diri membuat jarak dari koalisi untuk menghasilkan keputusan terbaik dari tim kabinet.

"Jadi ada `spirit` baru kita mengubah dengan dulu apa yang disebut tersandera, sekarang kita datang dengan semangat persaudaraan," katanya.

Daniel mengakui Presiden Yudhoyono segera melakukan perombakan kabinet yang tujuannya untuk mempercepat kinerja pemerintahan selama tiga tahun ke depan. Namun, ia tidak bersedia menjelaskan komposisi baru kabinet yang tengah disusun oleh Presiden Yudhoyono beserta nama-nama baru yang akan masuk dalam kabinet.

"Ikhtiarnya menyiapkan tim yang siap untuk memikul suatu tugas baru, yaitu akselerasi tiga tahun ke depan," ujarnya.

Menurut dia, perombakan kabinet baru ditekankan pada komitmen para anggotanya agar target-target pemerintah dapat tercapai selama tiga tahun ke depan.

Perombakan kabinet itu, kata Daniel, akan menghasilkan cara baru mengelola pemerintahan mulai dari tingkat Presiden, Kementerian, pimpinan lembaga, hingga level gubernur dan bupati.

"Pesan terpenting Presiden bagi masyarakat adalah lebih optimistis, lebih positif, dan kritis. Itu kombinasi yang dihasilkan," demikian Daniel.

(T.D013/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011