Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melakukan pertemuan dengan tim Sinergi Indonesia Inklusi untuk mewujudkan ekonomi inklusif bagi penyandang disabilitas di Indonesia yang jumlahnya mencapai 22,98 juta orang.

Direktur Pelaksana Pembiayaan LPEI Dikdik Yustandi mengatakan bahwa pengembangan UMKM menjadi fokus lembaga bersama Sinergi Indonesia Inklusi, suatu gerakan membangun ekosistem inklusi 2022 untuk mewujudkan kemandirian penyandang disabilitas di Indonesia.

"LPEI sebagai Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan RI memiliki mandat untuk meningkatkan ekonomi, termasuk memfasilitasi program peningkatan kemampuan pelaku UMKM penyandang disabilitas untuk memperoleh kesempatan kerja dan berwirausaha," ujar Dikdik dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia didampingi Asisten Staf Khusus Presiden Susilo dan CEO Fors Fortis Corporation Iwan Tirtha menjelaskan kepada jajaran manajemen LPEI mengenai arahan Presiden RI untuk berinovasi melibatkan penyandang disabilitas, keluarga, dan komunitas agar mampu melakukan kegiatan yang produktif dengan memanfaatkan teknologi.


Baca juga: Perhelatan G20, LPEI bawa UKM peserta program rintisan eksportir baru

Pada pertemuan tersebut, Angkie menguraikan program Sinergi Indonesia Inklusi yang memberdayakan para perempuan serta kegiatan yang melibatkan ragam penyandang disabilitas Indonesia dalam kegiatan produksi UMKM, antara lain produk fesyen, perawatan kecantikan, furniture dan produk rumah tangga lainnya.

Dalam melaksanakan program pengembangan keahlian dan kemampuan perempuan dan penyandang disabilitas, pihaknya juga bersinergi dengan brand lokal yang sudah menjangkau mancanegara.


Baca juga: LPEI perluas kerja sama kembangkan industri berorientasi ekspor

Angkie juga berkesempatan meninjau portal data ekspor terintegrasi National Export Dashboard. Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute Rini Satriani mengatakan bahwa UMKM dapat menggunakan portal data itu untuk melihat persaingan pasar, permintaan terhadap komoditas atau produk, posisi Indonesia, hingga tingkat risiko ekspor di negara tujuan.

"Kemitraan antar lembaga akan membuka peluang bagi UMKM penyandang disabilitas meningkatkan kapasitas melalui pendampingan, pelatihan serta konsultasi langsung dari para praktisi maupun pelaku usaha dalam ekosistem ekspor Indonesia. Kemandirian para penyandang disabilitas menjadi tujuan program kita bersama,” ujar Corporate Secretary LPEI Chesna F. Anwar secara terpisah.

Baca juga: LPEI gandeng APIKRI bantu perajin ekspor peti ramah lingkungan
Baca juga: Kominfo dukung penyandang disabilitas terlibat dalam ekonomi digital

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022