Jakarta (ANTARA News) - Perombakan susunan direksi operator seluler PT Telkomsel dalam kerangka reorganisasi perusahaan memasuki tahap final.

"Perombakan direksi Telkomsel sudah difinalisasi tinggal eksekusinya yang dilakukan sesegera mungkin," kata anggota Komisaris PT Telkom Tbk, Rudiantara ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut Rudiantara, implementasi reorganisasi di tubuh Telkomsel dengan menambah jumlah direksi dari sebelumnya berjumlah lima menjadi delapan orang merupakan keputusan pemegang saham.

"Namun penetapannya harus tetap memperhatikan aspek "governance" yang melibatkan stakeholder yaitu SingTel yang menguasai 35 persen saham, dan Telkom pemilik 65 persen saham," kata Rudiantara.

Saat ini susunan direksi Telkomsel yaitu Direktur Utama Sarwoto Atmosutarno, Direktur Keuangan Triwahyusari, Direktur Perencanaan & Pengembangan Herfini Haryono, Direktur Operasi Ng Kwon Kee dan Direktur Niaga Leong Shin Loong.

Sebelumnya lima nama disebut-sebut masuk bursa calon Dirut Telkomsel menggantikan Sarwoto Atmosutarno yaitu dari internal perusahaan adalah Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel Herfini Haryono, EVP Sales Operation Telkomsel Hendri Mulja Sjam.

Selanjutnya dari perusahaan TelkomGroup yaitu Direktur Utama PT TelkomVision Elvizar, Direktur Utama PT Mutimedia Nusantara (Metra) Alex J Sinaga, Direktur Utama PT Sigma Cipta Caraka (Telkom Sigma) Rizkan Chandra.

Rudiantara tidak mengomentari nama-nama yang beredar tersebut.

Ia hanya menjelaskan, salah satu tujuan menambah atau memperbesar organisasi (enlarge organization) adalah agar perusahaan bisa lebih fokus baik dalam menyelenggarakan layanan, mengoperasikan jaringan maupun yanh pada akhirnya untuk menunjang kinerja keuangan.

Berdasarkan Info Memo Telkom, selama semester I 2011 pendapatan Telkomsel mencapai Rp23,2 triliun tumbuh 4,8 persen dibanding periode sama 2010.

Namun rasio Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) hanya naik satu persen dari Rp12,99 triliun menjadi Rp13,12 triliun. Sedangkan laba bersih hanya tumbuh sekitar 1 persen menjadi Rp5,98 triliun dari Rp5,92 triliun.

Menurut Rudiantara, sisi kinerja keuangan sepanjang 2011 cenderung membaik.

Ia berpendapat, industri seluler di Tanah Air sesungguhnya bisa disebut memasuki masa "maturity" namun tidak "decline".

"Industri masih naik namun pertumbuhan rata-rata operator pada level "single digit". Ini juga dialami Telkomsel, ada kenaikan sejak awal tahun walaupun hanya kecil," kata Rudiantara.
(R017/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011