Serang (ANTARA) - Wagub Banten Andika Hazrumy menghadiri rapat koordinasi Pemerintah Pusat dan kepala daerah provinsi tentang penyusunan proyek besar (major project) dalam RPJMN 2020-2024 di, Nusadua, Bali, Kamis, dan mengajukan proyek revitalisasi Sungai Cibanten.

“Salah satunya kami mengajukan revitalisasi Sungai Cibanten masuk ke dalam major project RPJMN 2020-2024,” kata Andika pada rapat yang dipimpin Kepala Bappenas RI Soeharso Monoarfa.

Revitalisasi Sungai Cibanten berupa penataan sempadan sungai daerah Banten Girang di Kota Serang. Pekerjaan itu diajukan untuk dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan sumber dana dari APBN.

“Kajiannya telah dilakukan oleh Pemprov Banten sebagai dukungan program di bidang pengelolaan sumber daya air,” kata Andika.

Baca juga: PLN operasikan tiga proyek listrik tegangan tinggi di Banten

Baca juga: Komisaris PT PP nilai dua proyek di Banten alami kemajuan


Dari data yang disampaikan Andika dalam rapat, disebutkan revitalisasi Sungai Cibanten yang akan dilakukan dengan panjang 1,5 km di wilayah Banten Girang. Revitalisasi akan dilakukan dengan lebar sempadan 20 meter ke kiri dan ke kanan sungai dari garis tengah sungai.

“Alasannya, sendiri Sungai Cibanten, berdasarkan kajian, memang memerlukan revitalisasi karena pernah meluap dan menyebabkan banjir di Kota Serang,” kata Andika.

Pemprov Banten juga mengajukan sejumlah proyek prioritas lainnya untuk dilakukan pemerintah pada tahun 2023 atau masuk ke dalam proyek besar RPJMN 2020-2024.

Selain revitalisasi Sungai Cibanten, proyek-proyek dimaksud adalah percepatan reaktivasi jalur kereta api lintas Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan, pengembangan kawasan industri khusus petrokimia Cilegon dan Kabupaten Serang serta pembangunan kawasan industri khusus agro Cileles di Kabupaten Lebak.

Percepatan reaktivasi jalur kereta api lintas Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan diperlukan untuk membuka kembali akses di wilayah selatan Banten melalui jalur kereta api.

Selain itu juga untuk membangkitkan kembali angkutan massa dan angkutan barang karena daerah selatan Banten tersebut penyuplai kebutuhan barang untuk wilayah utara Banten dan DKI Jakarta, seperti hasil bumi dan industri semen serta industri perikanan.

Adapun pengembangan kawasan industri khusus petrokimia di Cilegon dan Kabupaten Serang merupakan pengembangan industri plastik dari yang sudah ada seperti PT Chandra Asri di Cilegon yang merupakan hulunya industri petrokimia.

Kawasan ini diperlukan untuk mendukung industri kimia antara serta industri hilir petrokimia yang memerlukan kawasan yang spesifik, karena diperlukan penanganan yang khusus.

“Industri-industri tersebut kalau ada dalam satu kawasan operasionalisasi menjadi lebih efisien, sehingga daya saing industri semakin baik,” kata Andika.

Terkait pembangunan kawasan industri khusus agro di Cileles, Kabupaten Lebak, Andika mengatakan dengan beroperasinya tol Serang-Panimbang nantinya akan ada daya ungkit ekonomi di selatan Banten.

“Diharapkan relokasi industri di Banten ke Lebak dan tidak keluar dari Provinsi Banten karena lahan masih relatif murah dan UMR Lebak yang masih relatif standar,” kata Andika.*

Baca juga: Pemprov Banten segera ajukan proyek strategis ke Satgas Investasi

Baca juga: Presiden bertolak ke Banten, resmikan Bendungan Sindang Heula

Pewarta: Mulyana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022