Zona 5 ini mencakup Provinsi Aceh, Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), Sumatra Selatan (Sumsel), dan Bengkulu.
“Desa-desa wisata yang ada di Zona 5 dapat menghadirkan produk unggulan yang otentik sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing,” ungkapnya secara virtual dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Karena itu, ia meminta pemerintah daerah terutama kepala dinas pariwisata untuk mendorong desa wisata di setiap masing-masing provinsi tersebut bergabung ke dalam ADWI 2022.
Baca juga: Sandiaga Uno targetkan 100 desa wisata dari Majalengka ikut ADWI 2022
Saat ini, lanjutnya, terdapat 54 desa wisata yang sudah mendaftar dari Aceh, Sumut 181 desa wisata, Sumbar 268 desa wisata, Sumsel 63 desa wisata, dan Bengkulu 27 desa wisata.
"Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa sebentar lagi akan masuk ke tanggal 31 Maret 2022 dimana itu sudah masuk batas akhir pendaftaran ADWI 2022," ujar dia.
Seperti diketahui, ADWI 2022 akan menghadirkan tujuh kategori penilaian yang bisa diunggulkan desa-desa wisata. Yakni daya tarik wisata, homestay, konten digital dan kreatif, suvenir, toilet, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), dan kelembagaan desa.
Lebih lanjut, ajang ini ditujukan untuk menunjukkan kolaborasi antara masyarakat dalam upaya mengembangkan potensi desa di wilayah masing-masing sehingga diharapkan mampu memberikan nilai tambah, menciptakan peluang usaha, serta lapangan kerja.
Menparekraf mengharapkan seluruh desa wisata di Indonesia mendaftarkan desanya melalui laman website jadesta.kemenparekraf.go.id.
Baca juga: Kemenparekraf targetkan 3.000 peserta ikuti ADWI 2022
Berdasarkan data tahun 2021, desa wisata yang mengikuti ajang ADWI hanya 25 persen dari total 7.275 desa wisata. Pada tahun ini, ditargetkan mencapai tiga ribu desa wisata.
"Mohon didaftarkan desa wisatanya, agar target kita tercapai 100 persen," kata Sandiaga.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
