Jakarta,  (ANTARA News) - Badan Penngatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan kenaikan kuota bahan bakar premium dan solar bersubsidi dalam APBN Perubahan 2009 masing-masing sebesar enam persen dibandingkan realisasi tahun 2008.

Anggota Komite BPH Migas Adi Subagyo usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu mengatakan, usulan tersebut akan disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro ke Komisi VII DPR pada raker yang dijadwalkan Kamis (29/1).

"Kami usulkan kenaikan kuota premium dan solar masing-masing sebesar enam persen dibandingkan realisasi 2008, sedang minyak tanah tetap turun karena program konversi," katanya.

Pada tahun 2008, realisasi konsumsi BBM bersubsidi mencapai 38,99 yang terdiri dari premium 19,41 juta kiloliter, minyak tanah 7,82 juta kiloliter, dan solar 11,76 juta kiloliter.

Sedang, kuota BBM bersubsidi APBN 2009 ditetapkan 36,8 juta kiloliter yang terdiri dari premium 19,4 juta kiloliter, minyak tanah 5,8 juta kiloliter, dan solar 11,6 juta kiloliter.

Menurut Adi, faktor utama peningkatan konsumsi premium dan solar bersubsidi adalah kegiatan pemilihan umum (pemilu) yang akan berlangsung sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2009.

Jadwal pemilu tersebut adalah legislatif pada April 2009, presiden putaran pertama Juni 2009, dan presiden putaran kedua September 2009.

"Kenaikan konsumsi akibat pemilu ini bisa mencapai 2-3 persen dari total sebesar enam persen," katanya.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009