Padang (ANTARA) -
Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat membantu pembangunan 400 hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak gempa di Pasaman dan Pasaman Barat yang ditargetkan selesai sebelum Idul Fitri tahun ini.
 
"Saat ini dalam perencanaan, huntara yang akan dibangun itu 250 unit di Pasaman Barat dan 150 unit di Kabupaten Pasaman," kata Ketua Bidang Organisasi PMI Sumbar Aim Zein di Padang, Sabtu.
 
Ia mengatakan saat ini PMI telah membangun 65 huntara untuk dua kabupaten. Dalam kondisi tanggap darurat, huntara yang dibangun dari material kayu, lantai triplek dan atap dari terpal dengan luas 4x3 meter.
 
"Targetnya bagaimana masyarakat yang masih mengungsi di tenda-tenda bisa segera pindah ke huntara," ujarnya.

Baca juga: Kiprah jibaku komunitas "offroad" pelansir bantuan gempa

Baca juga: Guru di Bukittinggi bantu Rp150 juta untuk korban gempa Pasaman
 
Dalam pembangunan huntara selanjutnya diupayakan lebih baik dari yang sebelumnya dengan dukungan dari PT Semen Indonesia dan Dompet Dhuafa Singgalang.
 
"Material kuda-kuda bangunan diupayakan dari baja ringan, lantai semen dan atap dari asbes. Kita berharap sebelum lebaran tahun ini semua huntara selesai," ujarnya.
 
Menurutnya, MoU dengan PT Semen Indonesia dan Dompet Dhuafa Singgalang sudah ditandatangani dan direncanakan bisa dikembangkan nantinya untuk pembangunan hunian tetap (huntap).
 
"Teknisnya kita bicarakan nanti. Yang jelas PT Semen Indonesia dan Dompet Dhuafa sudah memberikan komitmen untuk membantu," katanya.
 
Aim Zein menambahkan, karena PMI adalah lembaga yang sifatnya sukarela, maka ia juga berharap dukungan dari masyarakat dan donatur dalam hal anggaran untuk pembangunan hunian tetap bagi pengungsi.
 
"Bantuan bisa disalurkan ke PMI Sumbar atau ke Dompet Dhuafa Singgalang," tuturnya.
 
Sementara itu Ketua Umum PMI Jusuf Kalla saat mengunjungi markas PMI Sumbar mengatakan kebutuhan vital bagi korban gempa adalah ketersediaan air bersih selain obat-obatan. Karena itu ia meminta agar PMI Sumbar bisa mendukung ketersediaan kebutuhan tersebut.*
   

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022