Banjarnegara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyiapkan rencana pembangunan hunian sementara (huntara) bagi belasan keluarga yang menjadi korban bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga maupun tanah longsor.

"Kami sedang usulkan pembangunan huntara, sedangkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya sedang melakukan verifikasi data dan sebagainya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Kamis.

Ia mengatakan penyiapan rencana pembangunan huntara tersebut tidak hanya melibatkan OPD di lingkungan Pemkab Banjarnegara, tapi juga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Menurut dia, tempat untuk pembangunan huntara termasuk relokasi akan disiapkan oleh pemerintah desa setempat.

"Kalau mau relokasi, di mana penyiapan lahannya, kemudian masyarakatnya mau apa enggak jika direlokasi," katanya.

Ia mengatakan keluarga yang rumahnya roboh akibat bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, dapat dipastikan harus direlokasi.

Baca juga: BPBD: 287 jiwa mengungsi akibat bencana di Banjarnegara

Baca juga: Warga bongkar rumah di area bencana tanah bergerak Banjarnegara


Dalam hal ini, kata dia, bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga mengakibatkan 10 rumah roboh serta empat rumah dirobohkan karena berdekatan dengan rekahan tanah yang terus mengalami pergerakan ketika hujan.

"Kalau untuk bencana tanah longsor di Desa Nagasari, Kecamatan Pagentan, kami masih menunggu hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Geologi. Namun kami juga siapkan huntara untuk tiga rumah yang terkena longsor," katanya.

Disinggung mengenai tanah bergerak dan longsor yang memutuskan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Bantar dengan Desa Suwidak di Kecamatan Wanayasa, Andri mengatakan peristiwa tersebut terjadi pekan lalu namun baru viral ketika pelaksanaan distribusi logistik Pemilu 2024 karena dalam rekaman video yang beredar di masyarakat petugas berupaya keras membawa logistik melalui lokasi longsor.

Menurut dia, sebenarnya ada jalur alternatif namun harus memutar cukup jauh dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Jalan yang putus tersebut belum bisa ditangani saat sekarang karena tanahnya masih bergerak terus. Kalau hujan, tanahnya bergerak," katanya.

Baca juga: BPBD pastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana di Banjarnegara

Baca juga: Petugas gabungan evakuasi warga terjebak longsor di Banjarnegara

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024