Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyatakan sebanyak 45 keluarga yang terdiri atas 161 jiwa mengungsi akibat bencana tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah sejak awal Januari 2024.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Kamis, mengatakan, berdasarkan data bencana tanah longsor terjadi di lima kecamatan, yakni Banjarmangu, Punggelan, Pandanarum, Wanayasa, dan Pagentan.

"Kalau titik longsornya cukup banyak, karena dalam satu kecamatan bisa mencapai lebih dari 10 titik. Pengungsi dari lima kecamatan itu sudah mencapai 45 keluarga atau kurang lebih 161 jiwa," katanya.

Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengatakan pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak, sehingga saat ini BPBD Kabupaten Banjarnegara melakukan penanganan pengungsian dan menempatkan pengungsi di tempat yang aman.

Baca juga: Pemkab Tanah Datar salurkan bantuan bagi pengungsi erupsi Marapi

Baca juga: Nelayan Larantuka NTT bantu 200 kg hasil laut untuk pengungsi Lewotobi

Baca juga: Bey minta pengungsi longsor Subang bertahan di pengungsian dulu


Selain itu, BPBD Kabupaten Banjarnegara juga membuka pos lapangan, memberikan bantuan, dan mengerahkan sumber daya sukarelawan untuk melakukan langkah-langkah penanganan serta upaya mitigasi.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan segera melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan yang terus-menerus karena saat sekarang terjadi cuaca ekstrem," katanya.

Menurut dia, tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan juga telah memberikan dukungan operasional mengingat kejadian bencana di Banjarnegara cukup masif.

Bahkan, kata dia, Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto telah menetapkan status siaga darurat hingga 10 Maret 2024.

"Cuma Pak Bupati minta rapat dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Banjarnegara untuk status tanggap daruratnya, karena berdampak luas, ada jalan, ada rumah, ada rumah ibadah. Nah, kami sedang menginventarisasi untuk melengkapi kebutuhan sebagai dasar meningkatkan status darurat," kata Andri.

Baca juga: Danrem 161 Wira Sakti jamin layanan makanan bagi pengungsi erupsi

Baca juga: Pekanbaru dirikan empat tenda pengungsian untuk korban banjir


 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024