Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, secara resmi membuka pelaksanaan Rapimnas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), di Jakarta, Senin.

Pelaksanaan kongres yang mengangkat tema "Satu KNPI satu pemuda, Satu Indonesia menuju Satu Kongres dihadiri Ketum KNPI Ahmad Doli Kurnia (KNPI versi Ancol), Sekjen KNPI Pahlevi Pangerang (versi Ancol), Penanggungjawab Kongres KNPI Azis Syamsuddin (Ketum KNPI versi Bali) dan tokoh pemuda Yapto SS, dan seluruh pimpinan pengurus KNPI baik di tingkat Pusat maupun tingkat daerah.

Pada kesempatan tersebut, Menko Kesra menyambut gembira Rapimnas KNPI yang dihadiri dua kubu kepemimpin KNPI yang selama ini terbelah.

"Ini satu langkah menuju kongres pemuda Indonesia. Apalagi tema yang diangkat mempunyai tekad menggembirakan kita semua yakni satu pemuda satu indonesia," katanya.

Seiring hal itu, Agung Laksono berharap ke depan tidak ada lagi lipi ( lembaga intrik dan pengembangan isu) yang mengganggu KNPI.

Pemerintah sendiri, kata Agung, tidak akan mengintervensi pelaksanaan Rapimnas yang digelar selama dua hari itu dalam rangka merumuskan materi menjalang kongres bersama yang rencananya akan berlangsung pada 25-28 Oktober mendatang.

"Pemerintah tidak akan intervensi, tapi lebih pada memfasilitasi. Karena itu saya berharap ke depan tidak ada lagi sejarah perpecahan terulang," ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum KNPI Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pelaksanaan Rapimnas yang dihadiri dua kubu merupakan Wujud dari mimpi yang selama dua tahun diharapkan semua pihak, khususnya pemuda dalam menjawab dinamika persoalan.

"Semoga ini tidak berhenti hingga kongres Oktober mendatang. Karena itu mulai hari ini kita bertekad menghindari permasalahan yang ada," katanya.

Doli mengatakan, selama ini KNPI dibawah kepemimpinannya masih terasa kurang lengkap meski secara hukum telah memenangkan gugatan di pengadilan negeri Jakarta Selatan (Jaksel) terkait dengan keabsahan kepemimpinan di tubuh organisasi yang mewadahi kepemudaan di seluruh Indonesia.

"Memang banayak program yang juga sudah kami laksanakan. Tapi itu semuanya terasa belum lengkap karena masih ada permasalahan (dualisme). Karena itu, saya rasa Rapimnas ini menjadi momentum awal bersatunya KNPI di seluruh indonesia, satu tekad, satu kongres, satu pemuda Indonesia," ujarnya.

Doli berharap, tekad mempersatukan KNPI dari dualisme kepemimpinan ini tidak hanya menjadi sekedar wacana kepentingan ego tertentu. Akan tetapi menjadi komitmen bersama para pemuda dalam menjaga persatuan dan kesatuan pemuda. Dengan demikian, pemuda sebagai generasi penerus dapat memberikan sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

"Kalau perpecahan ini terus dipelihara, maka yang rugi adalah anak-anak muda itu sendiri.Dan akhirnya keutuhan bangsa Indonesia akan terganggu," demikian Ahmad Doli Kurnia.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011