Sejumlah menyaksikan MotoGP dari tebing di salah satu bukit di kawasaan Sirkuit Mandalika di Lombok, NTB, Minggu (20/3/2022). ANTARA/Fiqih Arfani.
Warga sambut positif

Bagi warga lokal, mendapat izin menonton dari atas bukit membuatnya senang. Salah satunya Sarinete, warga setempat yang mengaku tak bisa membeli tiket karena harganya yang tidak bisa dijangkaunya.

Pria berusia 60 tahun itu senang karena tak ada larangan dari petugas untuk menyaksikan dari bukit.

"Awalnya saya khawatir tidak boleh naik, tapi ternyata tidak apa-apa. Ada Pak Polisi dan Tentara yang jaga juga di bawah maupun di atas," ucapnya.

Pantauan di lokasi, memang terlihat beberapa personel Brimob dan TNI AD lengkap dengan senjata laras panjang berjaga-jaga. Mereka tak ragu melempar senyum kepada warga yang menyapa, bahkan sesekali mengingatkan jika ada yang berdiri terlalu pinggir.

Hal senada disampaikan Yenni, warga Lombok Barat yang sengaja datang bersama suami dan anaknya menyaksikan MotoGP dari atas bukit.

"Saya ke sini untuk melihat Marquez. Tapi katanya Marquez jatuh ya?," katanya.

Baca juga: Marquez dinyatakan tidak fit untuk balapan di Mandalika

Meski urung menyaksikan pebalap idolanya beradu balap motor di sirkuit, namun tak membuatnya patah arang.

Saat hujan turun, ia bersama keluarganya ikut berteduh. Lalu saat ada tanda-tanda balapan akan dimulai, ia kembali segera naik ke bukit.

Menjelang pukul 16.00 WITA, warga yang menyaksikan dari atas bukit semakin banyak. Gerimis dan jalanan yang becek tak dipedulikannya. Sebagian memakai payung, lalu pakai jas hujan plastik, ada juga yang sengaja hujan-hujan.

Jalanan dan pijakan yang becek, membuat sebagian warga melepas alas kakinya. Celana kotor tak dipedulikan demi bisa melihat aksi pebalap-pebalap dunia saling beradu cepat mengendarai motor balap.

Baca juga: Usai nonton balapan MotoGP, penonton dihibur BNI Musik Vibes

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022