Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap masyarakat dunia tidak kehilangan perhatian dengan masalah lingkungan hidup meski saat ini krisis keuangan global kembali mengguncang.

Dalam pidato kunci pada Konferensi Hutan Indonesia bertema "Masa Depan Alternatif untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan, Hutan, Bahan Bakar, dan REDD+" di Jakarta, Selasa, Presiden menegaskan saat ini dunia masih menghadapi tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

"Pemanasan global semakin mengancam keberlangsungan hidup. Untuk itu, karena saat ini kita menghadapi lagi krisis keuangan global, saya berharap negara-negara di dunia tidak kehilangan perhatian terhadap berbagai komitmen dalam bidang lingkungan," tutur Kepala Negara.

Dalam acara digagas oleh lembaga nirlaba internasional "Center for International Forestry Research" (CIFOR) yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup Norwegia Erik Solheim dan Menteri Luar Negeri Inggris Jim Paice itu, Presiden mengajak dunia untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan guna menjamin keberlangsungan kehidupan umat manusia.

Sebagai negara berkembang, menurut Kepala Negara dalam pidato berbahasa Inggris, Indonesia memang mengutamakan pertumbuhan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Namun, Presiden memastikan pencapaian tujuan itu tanpa mengorbankan hutan tropis Indonesia yang merupakan ketiga terluas di dunia.

"Kami harus mencapai tujuan pembangunan dan secara bersamaan mengelola kelestarian hutan kami," ujarnya.

Kelestarian hutan, lanjut dia, sangat erat kaitannya dengan ketahanan pangan, ketersediaan kayu serta bahan bakar.

Sebagai negara berpenduduk lebih dari 230 juta jiwa, kata Presiden, Indonesia sangat terpengaruh dengan kenaikan harga komoditi pangan.

Untuk itu pemerintah menjalankan program peningkatan pertanian dan produktivitas hutan terutama melalui penanaman lahan kritis dan terlantar.

Hutan, kata Kepala Negara, juga penting sebagai penyedia sumber daya potensial energi terbarukan seperti mikrohidro, gerotermal, dan bioenergi.

"Kami sedang meningkatkan porsi sumber daya alternatif dalam penggunaan energi. Ekosistem hutan menyediakan keuntungan kompetitif yang menggantikan bahan bakar konvensional dengan sumber daya energi terbarukan," katanya.

Presiden menjelaskan pemerintah Indonesia memasukkan perspektif dan komitmen menjaga lingkungan hidup dalam agenda pembangunan

Upaya Indonesia melestarikan hutan dan lingkungan hidup, kata Kepala Negara, tercakup dalam rencana induk peningkatan dan perluasan pembangunan Indonesia yang berjangka waktu 15 tauhun ke depan.

(T.D013*P008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011