Jakarta (ANTARA) - Film dokumenter animasi nominasi Oscar "Flee" yang berkisah pelarian seorang homoseksual dari Afghanistan ke Eropa mencoba menunjukkan bahwa menjadi pengungsi bisa saja terjadi pada siapapun terlepas dari identitas seseorang, kata sutradara kepada AFP.

"Flee" merupakan film yang meraih tiga nominasi Academy Awards mewakili Denmark. Film ini menjadi sorotan jelang upacara penghargaan Oscar pada Minggu. "Flee" menjadi momentum di tengah peristiwa eksodus massal pada orang Ukraina yang melarikan diri karena situasi perang di negara mereka.

"Saya sangat berharap bahwa kami dapat memberikan beberapa nuansa dan beberapa perspektif. Menjadi pengungsi bukanlah identitas. Ini adalah keadaan hidup," kata sutradara Jonas Poher Rasmussen kepada AFP pada malam invasi Rusia ke Ukraina, dikutip Selasa.

Baca juga: Christopher Nolan ungkap detil baru film "Oppenheimer"

Rasmussen mengatakan peristiwa yang terjadi pada pengungsi Suriah yang pindah ke Denmark dan seluruh Eropa pada 2015 telah mendorong dirinya untuk membuat film.

Sementara ide pembuatan film "Flee" bermula dari percakapan Rasmussen dengan teman masa kecilnya yang disebut "Amin" dalam film untuk melindungi identitasnya. Amin tiba sebagai pengungsi remaja di desa kecil dekat Kopenhagen, tempat asal Rasmussen, pada 1996.

Menggabungkan 2D, animasi sketsa, dan cuplikan arsip berita, "Flee" menjadi refleksi penderitaan pengungsi sebagai tema universal pencarian manusia terhadap suatu tempat di dunia.

"Saya pikir orang benar-benar dapat berhubungan dengan universalitas cerita. Kebanyakan orang di beberapa titik kehidupan mereka mencari tempat di mana mereka merasa bisa, jujur, siapa mereka," kata Rasmussen.

Sebelumnya, "Flee" telah memenangkan hadiah juri di Festival Sundance. Adapun tiga nominasi Academy Awards yang digelar mendatang, yaitu kategori film internasional terbaik, dokumenter terbaik, dan fitur animasi terbaik.

Rasmussen mengatakan dirinya terkejut dengan keberhasilan "Flee". Ia telah membuat beberapa film lain, tetapi belum sesukses sutradara Denmark sezamannya seperti Lars von Trier dan Thomas Vinterberg. Melalui "Flee", karya ini menjadi terobosan internasional bagi Rasmussen.

"Pada awalnya ... kriteria kami untuk sukses adalah siaran TV nasional di sini (Denmark). Dan kemudian proyek itu tumbuh dan berkembang, dan tiba-tiba di sini kami dengan tiga nominasi untuk Academy Awards," katanya.

Baca juga: "The Power of the Dog", "Dune" rajai kemenangan BAFTA 2022

Baca juga: Komposer "Dune" sebut kemenangan Oscar didedikasikan untuk sutradara

Baca juga: Benedict Cumberbatch dapat bintang di Hollywood Walk of Fame

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022