Palu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyatakan akan segera memeriksa tersangka Andri Muhammad Sondeng yang diduga kuat sebagai provokator saat kerusuhan di ladang minyak Tiaka, Kabupaten Morowali pada Senin (22/8).

"Pasti, dia (Andri Sondeng) akan segera diperiksa. Tersangka mau memberikan jawaban atau tidak, itu haknya dia," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana kepada wartawan di Palu, Rabu, tanpa menyebut waktu pemeriksaannya.

Kapolda Dewa Parsana menegaskan, pemeriksaan terhadap tersangka Andri Sondeng itu jelas akan dilakukan berdasarkan keterangan dari tersangka lainnya yang sudah ditangkap dan ditahan di Mapolda dengan menyatakan keterlibatannya dalam kerusuhan Tiaka.

Kapolda tidak mau mengomentari soal tidak kooperatifnya tersangka Andri Sondeng untuk pemeriksaan dalam kasus kerusuhan tersebut.

"Kalau soal itu tanya langsung ke Direktur Reserse Kriminal Umum. Ada aturannya jika yang bersangkutan tidak kooperatif atau tidak mau memberi jawaban. Nanti dilihat dalam persidangan saja," tegas mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Jawa Tengah itu.

Amatan wartawan di RSU Bhayangkara, kondisi kesehatan tersangka Andri Sondeng yang dirawat di ruang Paviliun Berlian I itu berangsur-angsur membaik, namun belum diperiksa padahal polisi sudah menetapkan statusnya sebagai tersangka kerusuhan Tiaka.

Andri Sondeng tidak dirawat di ruang tahanan perawatan seperti yang dilakukan terhadap lima tersangka kerusuhan Tiaka lainnya, tetapi dirawat di ruang VIP RSU Bhayangkara Palu berfasilitas lengkap.

Kelima warga yang menjadi korban tembak dan sempat dirawat di ruang tahanan perawatan RSU Bhayangkara Palu itu yakni Taslim (luka lengan kanan), Jeinudin (luka paha kanan), Faharudin (luka kaki kiri), Alwi (luka paha kanan), dan Halik (luka paha kiri).

Namun petugas melarang wartawan untuk menemui tersangka Andri Sondeng, apalagi mewawancarainya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Nasib Simbolon mengakui jika saat ini penyidik belum pernah memeriksa Andri Sondeng, meski kondisi kesehatannya telah membaik.

"Dia belum diperiksa karena tidak mau diajak berbicara dan terkesan tutup mulut," kata Nasib Simbolon.

Kepala Rumah Sakit Umum Bhayangkara Palu Kompol dr Muhammad Haris menambahkan, kondisi luka tembak tersangka Andri sudah kering dan sembuh.

"Lukanya sudah kering, kondisi kesehatan juga sudah relatif stabil setelah sebelumnya diperiksa oleh dokter ahli yang menanganinya," tutur dia.

Andri merupakan koordinator lapangan aksi puluhan warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, Morowali tempat pengeboran minyak JOB Pertamina-Medco E&P Tomori, Kabupaten Morowali, akhir Agustus 2011.

Kapolda Dewa Parsana sebelumnya mengatakan, penetapan tersangka Andri karena yang bersangkutan adalah penghasut atau provokator kerusuhan tersebut.

Andri disebut sebagai provokator itu berdasarkan keterangan seluruh tersangka kerusuhan yang ditahan di Mapolda Sulteng dan dikuatkan dengan bukti-bukti di lokasi kerusuhan.

Selain perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah fasiltas PT Medco E&P Indonesia, dalam kerusuhan itu juga mengakibatkan dua warga tewas dan enam lainnya mengalami luka akibat terkena tembakan aparat.  (ANT-106)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011