Medan (ANTARA News)- Tiga ekor anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang lahir beberapa waktu lalu di Taman Margasatwa Medan, Kamis, diberi nama oleh Walikota Medan, Rahudman Harahap.

Pemberian nama ketiga anak harimau yang dilahirkan tepatnya, Minggu (24/7) itu dilakukan Rahudman ketika melakukan kunjungan kerja ke objek wisata keluarga yang terletak di Jalan Bunga Rampe IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan tuntungan tersebut.

Ketiga anak harimau berjenis kelamin jantan masing-masing diberi nama Bintang Hariara, Bintang Beringin dan Bintang Sorik Marapi.

Menurut dia, Harimau Sumatra merupakan satwa langka yang kini hampir punah karena berdasarkan data, jumlahnya di dunia tidak lebih dari 500 ekor. Di Pulau Sumatera, diperkirakan tinggal 250 sampai 350 ekor, sedangkan di Sumatera Utara sekitar 30 ekor dan di Taman Marga Satwa Medan hanya empat ekor diluar tiga ekor anak harimau yang baru dilahirkan.

"Inilah yang membuat acara ini begitu penting dihadiri," katanya.

Dia mengaku bersyukur dengan kelahiran ketiga ekor anak harimau langka tersebut di Taman Marga Satwa Medan. Selain menambah koleksi, kehadiran ketiga anak harimau itu merupakan kontribusi dalam mendukung kebijakan pemerintah secara nasional sebagai upaya melindungi, melestarikan serta mengembangkan spesies harimau Sumatra sebagai aset negara.

"Untuk itu saya menyampaikan apresiasi kepada perusahaan Daerah Pembangunan, khususnya Taman Marga satwa Medan karena turut serta melestarikan jenis satwa langka yang sangat dilindungi sekaligus merupakan aset dunia. Hal ini sesuai dengan amanat Surat Keputusan Menteri kehutanan RI No.124 Tahun 2010 sebagai lembaga konservasi," ujarnya.

Meski demikian dia mengingatkan agar kelahiran anak harimau langka tersebut tidak membuat pengelola taman marga satwa langsung berpuas diri. Selain memiliki fungsi utama sebagai pusat pelestarian dan pemeliharaan satwa langka yang dilindungi negara, Taman Marga Satwa Medan juga harus dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan, hiburan dan pariwisata.

"Apalagi Pemko Medan telah melaunching Visit Medan Year 2012, diharapkan Taman Marga Satwa Medan bisa menjadi salah satu lokasi kunjungan wisata," katanya.

Sementara itu Ir M Arif Toengkagie dari Balai Konservasi mengatakan, sangat bangga dan berbahagia atas kelahiran anak Harimau Sumatera karena keberadaannya sangat langka dan dilindungi. Malah satwa liar ini dikategorikan sudah mendekati kepunahan sehingga dilarang untuk diburu dan diperdagangkan.

Dijelaskan dia, berdasarkan data dari Wildlife Conservation Society, populasi Harimau Sumatera yang hidup di sekitar Hutan Leuser tinggal 12 ekor, sementara populasi Harimau sumatera di hutan Batang Gadis berkisar 25 ekor. Jadi pengembangbiakan Harimau Sumatera yang dilakukan di Taman Marga Satwa Medan sangat penting artinya.

"Apabila populasi Harimau Sumatera habis, tentunya hasil pengembangbiakan dari Taman Marga Satwa Medan ini bisa dilepaskan untuk menghindari kepunahan," ujarnya.

(T.KR-JRD/E001)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011