Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur berencana memberikan pelatihan bahasa Inggris untuk para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa internasional tersebut.

"Kami punya rencana untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris untuk TKI di negara ini," kata Atase Ketenagakerjaan KBRI Kuala Lumpur Agus Triyanto AS di Kuala Lumpur, Minggu.

Pelatihan bahasa Inggris tersebut terutama pada pendalaman bahasa percakapan sehari-hari. "Ini penting agar komunikasi antara para pekerja dengan majikan yang menggunakan bahasa Inggris menjadi lebih lancar," ungkap dia.

Ia berjanji, jika pelatihan komputer yang saat ini sedang dilaksanakan bersama Perum LKBN ANTARA Perwakilan Kuala Lumpur berjalan dengan baik dan para peserta tetap antusias, pihak KBRI akan merencanakan pelatihan bahasa Inggris.

"Pelatihan seperti ini efeknya tidak hanya untuk jangka pendek, tapi bisa dirasakan nanti. Sekembali Anda semua dari Malaysia, sudah memiliki ketrampilan untuk modal bekerja di Tanah Air," ungkapnya.

Mengenai pelatihan komputer, menurut dia, positif bagi para peserta karena mereka akan mendapatkan banyak manfaat seperti kemampuan mengetik, mengedit foto/video, yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

"Saya merasa bangga dan kagum atas semangat anda semua, mau meluangkan waktu dan pikiran anda untuk mengikuti pelatihan ini," katanya di depan 34 peserta pelatihan pengenalan komputer dan internet yang digagas Perum LKBN ANTARA bekerja sama dengan warga Indonesia yang berada di negara jiran ini.

KBRI mendukung penuh program ini. Para peserta akan diberikan sertifikat yang bisa menjadi bukti bahwa mereka kompeten dalam urusan komputer, walaupun hanya di tingkat dasar.

"Saya harap dengan sertifikat itu mereka bisa mendapatkan banyak manfaat, salah satunya kenaikan gaji," ucap Agus.

Pelatihan ini diadakan selama tiga bulan dengan total 12 kali pertemuan. Mereka akan mempelajari dasar-dasar komputer seperti Microsoft Office dan terutama penggunaan internet.

Para pelatih adalah mahasiswa, ekspatriat, pengusaha, dan warga Indonesia yang menetap di negara ini. Mereka antusias untuk membagi ilmunya.

"Kepada para pengajar, saya sampaikan terima kasih karena telah bersedia untuk meluangkan waktu berbagi ilmu dengan saudara se-Tanah Air di Malaysia ini," katanya.

(T.N004/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011