Bogor (ANTARA News) - Himpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI), Kementrian Pertanian, IPB, dan Universitas Padjadjaran menggagas seminar nasional informatika pertanian, 20-21 Oktober mendatang.

Ketua HIPI, Prof Dr Kudang Boro Seminar, di Bogor, Senin, mengatakan, seminar nasional tersebut dimaskudkan untuk mengkaji aplikasi informatika dalam pengembangan sektor pertanian.

"HIPI memiliki pemikiran untuk mendorong aplikasi informatika dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Sektor pertanian sudah saatnya mengadopsi penggunaan informatika, agar mampu bersaing dengan sektor-sektor lainnya," kata guru besar pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB itu.

Untuk membahas pengembangan aplikasi informatika dalam sektor pertanian, HIPI menggandeng Kementan, IPB dan Unpad untuk mengkaji bersama isu itu dan membahas strategi yang tepat yang dapat dikembangkan di tengah masyarakat.

Menurut Kudang, dalam seminar nasional aplikasi informatika pertanian, pihak panitia mengundang para pakar pertan dari berbagai institusi dan lembaga di Tanah Air, untuk urun rembug mengkaji isu itu.

Selain itu, panitia juga melibatkan peneliti, akademisi (pendidik dan mahasiswa), penentu kebijakan, praktisi, pemerhati dan pengusaha lain yang memiliki kepedulian pada pembangunan pertanian di Indonesia khususnya melalui penerapan teknologi informasi untuk turut serta dalam kegiatan seminar tersebut.

"Kami berharap agar para pakar teknologi pertanian dapat mempresentasikan hasil-hasil penelitian ataupun pemikiran-pemikiran bidang informatika yang bermanfaat bagi pembangunan pertanian di Indonesia," ungkap Kudang.

Prof Kudang Boro Seminar berharap, penyelenggaraan seminar nasional aplikasi informatik pertanian tersebut dapat membantu para petani di Indonesia dalam meningkatkan daya saing, produksi dan nilai tambah ekonomi pertanian.

"Para petani harus menjadi pelaku utama agribisnis, agar dapat menikmati nilai tambah terbesar dari usaha tani yang digelutinya. Karena itulah, petani perlu mengerti dan menerapkan TI untuk mengembangkan usaha taninya," demikian Prof Dr Kudang Boro Seminar.  (ANT-053/A027)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011