Banda Aceh (ANTARA News) - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, mewacanakan pemberian gelar kepada mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muhammad Hasan Di Tiro, yang meninggal dunia di Banda Aceh, awal Juni 2010.

"Saya memikirkan pemberian gelar yang lebih cocok kepada Wali Nanggroe Hasan Tiro. Namun, pemberian gelar itu akan kita pikirkan bersama-sama," katanya di sela-sela pertemuan dengan puluhan ulama dan pimpinan dayah (pesantren) di Banda Aceh, Selasa.

Selain itu, ia juga menyatakan, pihaknya memikirkan pemberian gelar yang cocok untuk seorang tokoh ulama Aceh, yakni Syech Abuya Muda Wali Al Khalidi, pendiri dayah di Labuhan Haji, Aceh Selatan.

"Sebab banyak ulama terkenal di Aceh yang menuntut ilmu agama semasa beliau hidup," katanya.

Dalam silaturahmi dengan para ulama dan pimpinan dayah dari 23 kabupaten/kota di Aceh, Irwandi Yusuf juga menyatakan, pemerintah berkomitmen membantu pemberdayaan pondok pesantren di seluruh provinsi mayoritas muslim itu.

Sebagai salah satu bentuk komitmen Pemerintah Aceh untuk memajukan lembaga pendidikan agama, antara lain terbentuknya Badan Pembinaan Dayah.

"Setiap tahunnya, Pemerintah Aceh mengalokasikan dana puluhan miliar untuk membantu kelangsungan operasional dayah dan peningkatan sumber daya santri, melalui program pengadaan guru bahasa Inggris, Arab serta Matematika di ponpes," katanya.

Saat ini jumlah dayah di 23 kabupaten/kota di Aceh mencapai sebanyak 1.031 unit dengan total santri tercatat 350 ribu lebih, dengan didukung staf pengajar (guru) sebanyak 18.760 orang.

Hingga saat ini, Pemerintah Aceh juga telah memfasilitasi pengiriman sebanyak 21 guru dari dayah untuk mengikuti program sarjana (S1 dan S2) di beberapa universitas di Malang.

Melalui bantuan anggaran pemerintah untuk peningkatan sumber daya manusia di pondok pesantren maka Irwandi mengatakan kedepan tidak heran jika dari dayah Aceh akan ada lulusan dokter yang berasal dari santri.
(T.A042)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011