Pemanfaatan Web 3.0 meliputi teknologi berbasis blockhain, decentralized finance, dan Non-Fungible Token (NFT), dan lain-lain
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan koperasi maupun UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital pascagelombang disrupsi digital yang telah mencapai fase ketiga, ditandai kehadiran Web 3.0.

“Pemanfaatan Web 3.0 meliputi teknologi berbasis blockhain, decentralized finance, dan Non-Fungible Token (NFT), dan lain-lain,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM Tahun 2022 yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.

Upaya mendorong Koperasi dan UMKM (KUMKM) memanfaatkan teknologi digital disebut akan menjadi pembahasan dalam Working Group (WG) 2 yang menjadi rangkaian kegiatan Rakornas.

WG 2 memiliki tujuan utama memetakan dan mempersiapkan tren perkembangan teknologi digital bagi KUMKM, sehingga akan mengulas persoalan disrupsi pandemi, potensi bonus demografi, dan gelombang disrupsi digital yang telah mencapai fase ketiga.

“Di sisi lain, penyiapan kewirausahaan berbasis teknologi digital dan kreativitas yang akan didominasi para pemuda yang milenial juga menjadi aspek utama pembahasan,” ungkap dia.

Beberapa contoh studi kasus dari McKinsey di berbagai negara dalam menyikapi berbagai disrupsi akan dibahas dalam WG 2, khususnya berkaitan dengan penyiapan menghadapi perubahan lanskap lapangan pekerjaan yang berubah secara signifikan.

Baca juga: Teten Masduki ajak UMKM optimalkan teknologi digital

Teten Masduki mengatakan setidaknya 23 juta pekerjaan akan digantikan oleh teknologi digital dan otomatisasi pada 2030. Secara bersamaan, bakal muncul 46 juta lapangan pekerjaan baru dalam periode yang sama.

“10 juta pekerjaan betul-betul baru, jenis baru. Dan sektor yang paling menerima manfaat dari teknologi digital ini antara lain health care, manufaktur, dan ritel,” ujar Menkop Teten.

WG 2 akan merumuskan persiapan generasi muda Indonesia secara skill dan pola pikir kewirausahaan untuk merebut potensi tersebut.

Selain WG 2, ada pula WG 1 yang akan mengulas pengukuhan komitmen daerah dan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan gerakan nasional berubah digital, termasuk mendorong pertumbuhan wirausaha baru, lalu pemetaan potensi maupun tantangan.

Selanjutnya juga pengembangan pendampingan dari setiap pemangku kepentingan dalam upaya pencatatan transformasi digital, penetapan kelompok strategis untuk disasar, serta model sinergi lintas sektor yang tepat dalam upaya transformasi digital.

Untuk WG 3 akan membahas strategi lintas kementerian untuk pendataan lengkap KUKM, antara lain meliputi pemetaan peran pemerintah pusat dan daerah serta seluruh pemangku kepentingan dalam membangun bisnis berbasis data tunggal KUKM, serta optimalisasi peran wali data maupun produsen data di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dalam mengisi dan memperbaharui data KUKM.

Rakornas ini mengundang 1.200 peserta dengan 200 secara luring dan 1.000 secara daring, diantaranya dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan perusahaan pembiayaan, serta akademisi.

Baca juga: Teten Masduki: Kewirausahaan berbasis inovasi teknologi sangat vital

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022