Basra, Irak (ANTARA News) - Dua ledakan menghantam satu pipa minyak di Irak selatan, menimbulkan kebakaran dan pemindahan penyaluran minyak mentah, kata para pejabat keamanan dan energi, Sabtu.

Ledakan-ledakan itu terjadi di daerah jembatan Safwan barat daya kota pelabuhan Basra, dan daerah Qarenat barat kota itu, dekat daerah pertambangan minyak Rumaila,kata seorang perwira polisi dan seorang pejabat perusahaan minyak South Oil Co milik pemerintah.

Ledakan-ledakan itu tidak mempengaruhi produksi atau ekspor minyak, dan kebakaran itu telah diatasi Sabtu api.

"Pipa minyak in menyalurkan minyak dari Rumaila selatan ke Zubair," kata perwira polisi itu. Penyaluran minyak dipindahkan ke pipa lain yang menghubungi dua daerah pertambangan minyak.

Daerah pertambangan minyak Rumaila adalah yang terbesar di negara itu, dengan memiliki cadangan17.7 miliar barel minyak, Perusahaan minyak Inggris BP dan CNPC milik China memiliki kontrak untuk menyuling minyak mentah di sana sejak tahun 2009.

Zubair adalah satu daerah pertambangan minyak lainnya di provinsi Basra dan diekspoiltasi oleh satu konsorsium yang dipimpin ENI, yang termasuk Occidental Petroleum Corp dari Amerika Serikat dan Korea Gas Corp dari Korea Selatan.

Penjualan minyak merupakan pendapatan prnting pemerintah Irak, dengan negara itu mengekspor 2,2 juta barel per hari. Jumlah itu akan meningkat sekitar 300.000 barel per hari tahun depan, kata kementerian perminyakan.

Irak sekarang memproduksi 2,9 juta barel per hari, dan mengatakan Irak mampu memproduksi 12 juta barel per hari tahun 2017, demikian AFP melaporkan.

(SYS/H-RN/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011