"Awalnya, saya hanya berniat membuat tugas akhir (TA), namun TA itu justru meraih Special Mention Award dalam INAICTA 2011 di Jakarta Convention Center (ICC), Jakarta," kata mahasiswa yang diwisuda pada 15 Oktober 2011 itu di Surabaya, Sabtu.
INAICTA itu merupakan ajang karya cipta kreativitas dan inovasi teknologi komunikasi dan informasi terbesar di Indonesia.
Proyek TA itu berupa CD interaktif yang bertajuk "Pusaka Indonesia (3D + Interaktif)" dan memenangkan "Special Mention Award" untuk kategori Perguruan Tinggi: Audio Visual Digital dan Animasi.
"Barangkali Dewan Juri menilai karya TA saya itu memberi sumbangsih yang besar terhadap Bangsa Indonesia di tengah makin menurunnya minat anak muda kepada kebudayaan," katanya.
Dalam karyanya, Sandy menawarkan kepada penonton untuk bisa memilih dua versi antara 3 dimensi (3D) atau versi normal, bahkan penonton juga diajak untuk interaktif dalam memilih alur ceritanya.
Secara keseluruhan, karya ini bercerita tentang seorang pria yang melihat kehancuran bangunan bersejarah sebagai pusat kebudayaan Indonesia di tahun 2050 akibat maraknya mal.
Dalam situasi itu, Sandy yang baru pulang dari Jakarta (6/10) itu menawarkan solusi berupa pusaka asli Indonesialah yang mampu mencegah kehancuran tersebut.
"Awalnya saya sempat dihantui kekhawatiran karena INAICTA ini amat bergengsi. Apalagi, saya mengerjakan proyek itu sendiri dengan durasi cukup panjang (sekitar 30 menit). Ini membuat saya kurang percaya diri di awal," katanya.
Namun, kekawatiran itu tak terbukti, karena "Pusaka Indonesia" justru menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring.
(T.E011/K005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
