Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Amerika Serikat sepakat memperkuat hubungan kerja sama keduanya, khususnya di bidang ekonomi.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan kunjungan Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Sung Y. Kim ke Batam dapat memacu lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di Kepri.

"Bagi kami, suatu kebahagiaan mendapat kunjungan Pak Dubes AS ke Kepri. Mudah-mudahan jadi second home bagi beliau," kata Ansar di Batam, Rabu.

Kunjungan Sung ke Kepri juga bertujuan untuk mengetahui kondisi sejumlah perusahaan asal AS di Batam, seperti PT. Mc Dermott dan PT.Caterpillar, yang sudah beroperasi lama di Batam.

"Rata-rata dari penjelasan yang kami dapatkan, perusahaan-perusahaan tersebut sangat senang berinvestasi di Batam," tambah Ansar.

Dia juga menyampaikan informasi dari Sung bahwa pada Oktober mendatang akan ada delegasi dari AS datang ke Batam untuk membicarakan beberapa peluang investasi yang bisa dikembangkan.

Pada kesempatan itu, Ansar juga menyampaikan agar AS memberikan dukungan, salah satunya ialah Program Hibah Millennium Challenge Compact (MCC) yang merupakan program dari Pemerintah AS.

Program tersebut dikelola oleh lembaga Millennium Challenge Corporation dengan tujuan memerangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Kami sedang bahas juga program MCC dengan tim dari Amerika, untuk membantu infrastruktur percepatan arus logistik kami di Tanjungpinang. Kemudian, ada rencana satu investasi di Bintan dan juga akan difasilitasi Atase Perdagangan dan investasi dari Kedutaan Amerika. Semoga bisa dibantu dan dapat segera terealisasi," katanya.

Sementara itu, Sung Y. Kim mengatakan Kepri merupakan mitra sangat kuat dalam upaya memperluas dan memperdalam hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Amerika.

"Jadi itulah mengapa saya berkeinginan untuk hadir di sini dan bertatap muka langsung dengan Pak Gubernur, untuk mengucapkan terima kasih atas kemitraan yang telah terbangun," katanya.

Dia juga menyampaikan perdagangan bilateral antara Batam dengan AS setiap tahunnya sudah melampaui angka 3 miliar dolar AS. Nilai tersebut sudah melewati 10 persen dari angka perdagangan bilateral secara keseluruhan antara Indonesia dan Amerika.

Sung juga optimistis masih ada peluang lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan volume perdagangan tersebut.

"Kami siap bekerjasama dengan Gubernur Kepri guna memastikan dan dapat mengeksplorasi lagi semua peluang-peluang yang ada, termasuk nanti sebelum Oktober 2022 akan ada tim dari MCC yang akan datang melihat peluang-peluang apa saja yang ada di sini," ujarnya.

Baca juga: BI: Ekonomi Kepri 2022 diperkirakan tumbuh 3,7-4,5 persen

Pewarta: Ogen
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022