kami mendapatkan ada 11 orang dengan klasifikasi pengamen, pengemis bermoduskan penjual koran
Jakarta (ANTARA) - Aksi kejar-kejaran mewarnai razia sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) oleh petugas gabungan Pemerintah Kota Jakarta Utara di sejumlah jalan kawasan Penjaringan sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat menjelang  Ramadhan.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Sudinsos Jakut Maria R Pasaribu mengatakan dari razia tersebut berhasil dijaring sebelas orang PMKS terdiri dari pemulung, pengamen, pengemis yang dinilai meresahkan masyarakat untuk direhabilitasi ke Panti Sosial Cipayung, Jakarta Timur.

"Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dimana PMKS sangat marak, sore hari ini kami memantau di wilayah Penjaringan, khususnya Kelurahan Pluit, dan kami mendapatkan ada 11 orang dengan klasifikasi pengamen, pengemis bermoduskan penjual koran, juga pemulung yang kerap meresahkan masyarakat," ujar Maria kepada wartawan di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu.

Petugas gabungan yang terlibat dalam razia ini terdiri dari  Satgas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Pluit.

Sejumlah PMKS yang akan direhabilitasi di Panti Sosial tersebut sempat mencoba kabur saat akan dibawa petugas sehingga sempat terjadi aksi berkejar-kejaran di jalan.

Pantauan ANTARA, salah satunya bahkan berteriak-teriak di jalan raya hingga menarik perhatian pengguna jalan.

"Salah saya apa pak, saya salah apa?" kata salah seorang pengamen yang dibawa petugas.

Maria mengatakan keberadaan PMKS di jalan raya yang mengganggu ketertiban umum telah melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 karena meminta-minta dan meresahkan masyarakat.

Pihaknya juga akan rutin menjangkau kawasan yang banyak peminta-minta, manusia gerobak, dan manusia perak untuk direhabilitasi agar tidak mengganggu kekhusyukan umat Islam yang sedang berpuasa di bulan Ramadhan.

"Kami dari Pemda DKI Jakarta di bulan Ramadhan ini akan melakukan penjangkauan bekerja sama dengan Satpol PP Jakarta Utara. Sebenarnya kami rutin melakukan pengawasan, tapi di bulan Ramadhan ini kami akan tingkatkan penjangkauannya," kata Maria.
​​​​
Sebelumnya, Kepala Satpol PP DKI Arifin di Jakarta, Selasa, mengisyaratkan adanya perluasan pengawasan PMKS guna menjangkau aktor intelektual yang diduga mengerahkan para pengemis yang biasanya banyak bermunculan saat bulan Puasa hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Apakah ada aktor intelektual, apakah ada kelompok berdasi memanfaatkan dengan cara memobilisasi orang mengemis untuk kepentingan pribadi, kami tidak akan biarkan, kami akan melakukan penindakan tegas," kata Arifin.

Patroli pengawasan biasanya dilakukan di sejumlah jalan atau pusat keramaian, nantinya akan diperluas pengawasan juga menyasar pusat perbelanjaan, pusat perdagangan, hingga tempat ibadah.

Dia menjelaskan pengawasan tersebut akan dilakukan oleh petugas Satpol PP baik dari kelurahan, kecamatan, kota hingga provinsi.

"Kalau kemudian terjadi seolah pengemis dalam tanda kutip menjadi profesi, pilihan pekerjaan ini tidak dibenarkan padahal secara fisik, kemampuan bisa berusaha di luar mengemis," ucapnya.

Arifin berharap agar masyarakat ikut mengubah fenomena setiap menjelang hari besar keagamaan, PMKS tersebut selalu bermunculan.

Ia berharap agar sedekah dapat dilakukan melalui cara yang lebih baik di antaranya melalui badan zakat resmi.

"Kami ingin ubah mindset atau gambaran tiap menjelang bulan puasa banyak gelandangan, pengemis, apakah mereka sengaja manfaatkan bulan Ramadhan, bulan berkah, bulan dianjurkan lebih banyak sedekah misalnya karena dilipatgandakan pahalanya. Orang ini perlu kami edukasi," ucapnya.
Baca juga: Menjelang Ramadhan, Satpol PP Jakpus jaga ketat kawasan Tanah Abang
Baca juga: Satpol PP DKI awasi peredaran minuman beralkohol selama Ramadhan
Baca juga: Sudin Sosial Jaktim amankan dua PMKS di Cipayung

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022