Untuk membawa korban tersebut ke rumah sakit, dikerahkan enam armada ambulans dari PMI Kota Denpasar dan Kabupaten Badung
Denpasar (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Bali menyatakan bahwa berdasarkan laporan ada satu orang korban gempa yang masih koma dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.

Menurut petugas Posko Bencana PMI Bali, Diah Handayani, di Denpasar Kamis mengatakan bahwa sementara ini jumlah korban yang dirawat di rumah sakit 45 orang, didominasi siswa dan guru dari beberapa sekolah menengah atas.

Mereka diantaranya tiga guru dan 13 murid SMK 1 Sidakarya, 25 siswa dan seorang guru SMK 2 Denpasar, seorang pegawai di Dinas Kominfo dan waga Banjar Batanyuh.

"Untuk membawa korban tersebut ke rumah sakit, dikerahkan enam armada ambulans dari PMI Kota Denpasar dan Kabupaten Badung," ujarnya.

Dia menambahkan, namun sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan jika ada korban jiwa akibat gempa tektonik tersebut.

Menurut Diah, selain menimbulkan korban luka ringan akibat kena pecahan genteng, bangunan di beberapa kabupaten/kota di Bali mengalami kerusakan.

Kerusakan terbanyak dialami bangunan sekolah di ibu kota Provinsi Bali, selain sekolah ada pula bangunan milik instansi pemerintah dan swasta mengalami kerusakan, begitu juga dengan pusat perbelanjaan.

"Di Denpasar, sekolah yang mengalami kerusakan adalah SMK I Ubung, SMK 2, SMAN 1, SMAN 4, SMAK Harapan, SMPN 2, SMP Widyakerti dan SMPN 3," katanya.

Sedangkan di Kabupaten Jembrana, tambah dia, satu bangunan milik SDN 6 Jembrana roboh. Wilayah Gianyar sekolah yang mengalami kerusakan adalah SMAN 1 Sukawati, SD Suta Darma Kuta dan SD Kutuh Ubud.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011