Jember (ANTARA News) - Warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, panik dan berhamburan keluar rumah ketika merasakan guncangan gempa bumi yang cukup keras yang berpusat di 143 baratdaya Nusa Dua, Bali, Kamis.

Ribuan mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang sedang mengikuti kuliah langsung meninggalkan ruangan dan mencari tempat terbuka, seperti yang dilakukan ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

"Beberapa mahasiswa sempat berteriak ada gempa dan proses belajar terhenti sejenak karena dosen dan seluruh mahasiswa keluar ruangan," kata mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial FISIP, Cici Evi.

Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat gempa bumi 6,8 skala Richter (SR) terjadi sekitar pukul 10.16 WIB, dengan lokasi 9,89 derajat Lintang Selatan dan 114,53 derajat Bujur Timur dengan pusat gempa di 143 km barat daya Nusa Dua, Bali, dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

Menurut dia, guncangan gempa yang dirasakan cukup keras, bahkan sejumlah benda yang berada di ruangan dan luar ruangan ikut bergetar, sehingga membuat mahasiswi ketakutan.

"Gempa dirasakan sekitar 10 detik, namun sebagian mahasiswa berpegangan erat satu sama lain karena khawatir gempa tersebut berlangsung lama dan menyebabkan kerusakan gedung," tuturnya.

Setelah dirasa aman dan tidak ada gempa susulan, lanjut dia, seluruh mahasiswa mulai kembali ke ruangan masing-masing untuk melanjutkan kuliah.

Tidak hanya kampus Unej, sejumlah pegawai perkantoran, perbankan dan sejumlah warga di pemukiman di Jember juga panik dan berhamburan keluar ruangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sekretaris Satuan Pelaksana dan Penanggulangan Bencana Jember, Edi Budi Susilo, mengatakan gempa yang berpusat di Nusa Dua, Bali, dirasakan oleh warga Jember, bahkan getarannya lebih kuat dibandingkan gempa bumi yang mengguncang Jember beberapa bulan lalu.

"Guncangan gempa cukup keras, bahkan para PNS di Pemkab Jember berhamburan keluar ruangan saat merasakan getaran gempa yang cukup keras," paparnya.

Sejauh ini, kata dia, tidak ada laporan yang masuk ke Satlak PB Jember terkait dengan kerusakan bangunan yang ditimbulkan akibat gempa bumi berskala 6,8 SR di Bali.

(ANT-070/C004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011