Baghdad (ANTARA News) - Tiga bocah Irak tewas akibat bom di pinggir jalan dekat sekolah mereka hari Rabu dalam gelombang aksi kekerasan di Baghdad yang menewaskan 11 orang, kata polisi. Bocah-bocah tersebut dalam perjalan menuju sekolah mereka ketika mereka berhenti untuk memeriksa tas di Al-Fadel, bagian tengah Baghdad, tempat mayoritas warga Suni berpenghasilan rendah bermukim, kata saksi mata. "Saya melihat anak-anak itu bermain dengan tas yang tergeletak di depan toko fotografi dan tiba-tiba meledak," kata Ali Mahmud (35), yang mengendarai minibusnya dan kebetulan lewat lokasi kejadian. Lima bagian depan toko itu hancur dan tembok-tembok di sekitarnya kotor dengan percikan darah dua bocah laki-laki dan gadis kecil yang terperangkap dalam ledakan itu. "Saya melihat mayat dari salah satu bocah terlempar sejauh lima meter ke jalan dan saya tidak mempunyai waktu untuk menghentikan bis dan langsung menggilasnya. Mengerikan," kata Mahmud. Anak-anak itu diperkirakan berusia sekitar 11 tahun. "Ini perbuatan takfireen (kelompok garis keras)," kata Mohammed Sami, yang berdiri di jalan dekat lokasi ledakan yang penuh dengan reruntuhan bangunan dan pecahan tulang korban. "Ini bukan jihad, ini terorisme." "Saya tidak mengerti mengapa bom diledakkan di depan toko saya," ujar dia, sambil menolak memberikan namanya. "Saya tidak mempunyai hubungan dengan partai politik apapun." Bom di pinggir jalan, yang sering disembunyikan di tas plastik, umumnya diledakkan pada pagi hari di Baghdad. Empat polisi tewas dalam keadaan mengenaskan akibat terkena ledakan bom mobil di daerah dekat Baghdad, Adhamiya. Dalam ledakan itu juga mencederai tiga polisi lainnya dan satu warga sipil. Bom mobil lainnya di daerah Karada juga menargetkan patroli komnado polisi. Satu warga sipil tewas dan delapan cedera, termasuk dua petugas polisi dan dua wanita. Di wilayah selatan Saidiyah, seorang kapten polisi dan pengendaranya ditembak mati saat menuju ke tempat kerja. Polisi juga ditargetkan dalam serangan bom terhadap patroli yang menewaskan warga sipil, dan mencederai dua polisi lainnya dan dua warga sipil dekat universitas teknologi di daerah timur Baghdad, tidak jauh dari lokasi ledakan bom hari Selasa. Jumlah mayat terus bertambah di daerah dekat Baghdad, Al-Shula, tempat empat mayat ditemukan polisi. Kedua tangan mayat tersebut dalam keadaan terikat dan kedua matanya ditutup dengan kain dan terlihat tanda bekas siksaan pada mayat tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006