Jakarta (ANTARA) - Penanganan patah tulang berukuran kritis misalnya 5 cm saat ini bisa dengan prosedur pembedahan yang diklaim lebih sederhana dan cepat, yakni melibatkan agen osteoinduktif seperti BMP-II, ungkap Ketua Stem Cell and Tissue Enginering Cluster IMERI FKUI, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K).

"Defek tulang kritis yakni kehilangan tulang minimal 5 cm, misalnya. Selama ini pilihan terapinya dari pemberian tulang orang lain, bone transfer, tulangnya sendiri dipindahin, bone transport dan stem cell," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, Senin.

BMP atau Bone Morphogenetic Protein merupakan protein yang berperan penting dalam pembentukan dan regenerasi tulang dan tulang rawan. Pemanfaatan BMP-II sebagai agen osteoinduktif dikatakan lebih sederhana dan cepat ketimbang pengobatan saat ini seperti transfer tulang dan cangkok tulang.

Baca juga: Duduk terlalu lama dapat lemahkan tulang

Ismail menjelaskan, prosedur ini berisiko lebih rendah terjadinya komplikasi donor-site seperti kaku sendi dan luaran yang sama efektif dengan penanganan lainnya. Tindakan ini juga bisa diberikan pada kondisi patah tulang sulit disambung.

"(Untuk kondisi yang) susah nyambungnya dan dengan prosedur yang selama ini ada memakan waktu lalu dan sering menimbulkan komplikasi seperti kaku sendi, perlu pendekatan baru yakni selain mekanis juga biologis yaitu dengan salah satunya dengan BMP-II sebagai growth factor," jelas dia.

Selain pembedahan, penanganan patah tulang atau fraktur juga bisa meliputi reposisi dan imobilisasi, misal pemasangan mitela, gips dan lainnya dan ini merujuk pada kasus per kasus misalnya kondisi terbuka atau tertutup dan tingkat keparahan.

Penanganan patah tulang akibat osteoporosis misalnya, pun termasuk mengobati ostreporosis itu sendiri yakni dengan pemberian kalsium, vitamin D dan lainnya yang diperlukan. Osteoporosis yakni kondisi tulang menjadi rapuh dan rentan patah, biasanya dialami antara lain mereka dengan usia lanjut dan wanita post-menopause.

Dokter juga tidak sekedar melihat masalah pada tulang saja namun juga terkait dengan fungsi terkait sendi, otot dan lainnya sehingga mengembalikan fungsi juga menjadi satu poin yang penting dalam penanganan patah tulang.

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bekerja sama dengan CGBio Korea saat ini menghadirkan produk kombinasi bonegraft sintetik dan growth factor rhBMP-2 (recombinant human Bone Morphogenetic Protein-2) untuk penanganan fraktur atau patah tulang.

Kombinasi dual action bonegraft sebagai bahan pengisi tulang dan rhBMP berfungsi meningkatkan stimulasi tulang telah teruji secara klinis memberikan manfaat dan hasil memuaskan. Menurut pihak Kalbe, baik dari segi durasi operasi, maupun proses pemulihan tulang pasien, resiko alergi dan nyeri usai menjalani operasi minimal.

Baca juga: Kaku sendi bisa terjadi usai penanganan patah tulang, apa sebabnya?

Baca juga: Ada risiko memiliki hewan peliharaan bagi lansia

Baca juga: Kedelai bantu hadang osteoporosis

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022