New York (ANTARA) - Indeks utama Wall Street jatuh pada perdagangan Selasa pagi waktu setempat, setelah Gubernur Federal Reserve (Fed) AS Lael Brainard mengungkapkan harapan pengurangan cepat pada neraca bank sentral itu, yang memicu ketakutan investor yang sudah khawatir sanksi baru terhadap Rusia.

Indeks Nasdaq yang padat teknologi jatuh paling dalam, seiring ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat melemahkan daya tarik terhadap saham pertumbuhan tinggi. Saham Amazon, Apple, dan Nvidia turun antara 1 dan 3,7 persen.

"Apa yang menakutkan pasar adalah ungkapan 'dengan kecepatan tinggi' karena hal itu menyiratkan mereka tidak hanya akan membiarkan obligasi jatuh tempo, tetapi juga akan menjual obligasi untuk mencapai kebijakan yang lebih netral pada akhir tahun," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, di New York, AS.

Saat ini investor melihat hampir 81 persen peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed pada bulan Mei.

Brainard mengatakan ia melihat kenaikan suku bunga secara metode dan The Fed akan dengan cepat meningkatkan pengurangan ke neraca hampir 9 triliun dolar, "jauh" lebih cepat yang terakhir kali.

Wall Street dibuka lebih rendah karena Barat menyiapkan sanksi baru terhadap Moskow setelah warga sipil tewas ditemukan di jalan-jalan kota Ukraina yang direbut dari Rusia.

Pada pukul 10:35 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 61,63 poin atau 0,18 persen menjadi 34.860,25. Indeks S&P 500 turun 24,44 poin, atau 0,53 persen menjadi 4.558,20 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 197,02 poin, atau 1,36 persen menjadi 14.335,53.

Sementara itu data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas industri jasa AS meningkat pada Maret, didorong melonggarnya pembatasan akibat pandemi. Namun bisnis terus menghadapi biaya tinggi karena tekanan pasokan terus berlanjut.

Sahan Twitter Inc naik 3,8 persen menambah lonjakan 27 persen di sesi sebelumnya, setelah mengatakan akan menunjuk pemegang saham teratas dan CEO Tesla Inc Elon Musk ke jajaran dewan perusahaan micro blogging itu.

Saham yang turun melebihi jumlah yang naik dengan rasio 2,71 banding 1 di Bursa Efek New York, dan rasio 2,35 banding 1 di Nasdaq.

Indeks S&P mencatat 36 saham tertinggi baru dalam 52-minggu dan lima terendah baru, sedangkan Indeks Nasdaq mencatat 37 tertinggi baru dan 38 terendah baru.

Baca juga: Wall Street naik moderat, Indeks Dow Jones terkerek 139,92 poin
Baca juga: Saham AS dan Eropa menderita kuartal terburuk sejak pandemi
Baca juga: Wall St reli di tengah harapan Rusia-Ukraina dapat selesaikan konflik

Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022