Jakarta (ANTARA News) - Penyedia layanan televisi kabel First Media memperkenalkan teknologi Dolby Digital Plus `surrround sound` sebagai bagian dari penawaran layanan TV berbayar high definition (HDTV) di pasar Indonesia.

"Fitur teknologi Dolby Digital Plus ini akan melengkapi kualitas gambar yang tinggi dan suara surround yang sangat mendalam," kata Chief Executive Officer PT Link Net Henkie Liwanto, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Menurut Hengkie, tambahan Dolby Digital Plus pada perangkat HDTV ini merupakan pertama di Indonesia yang dapat meningkatkan nilai layanan serta memperkuat upaya First Media menjadi pemimpin pasar industri TV berbayar Indonesia.

Di era digital, HDTV semakin populer sejalan dengan kebutuhan masyarakat modern terhadap hiburan berkualitas tinggi untuk menikmati layanan televisi dengan kualitas gambar yang mengesankan serta detail warna dan layanan nilai tambah surround around.

Dolby Digital Plus masuk dalam standar penyiaran di seluruh dunia untuk layanan HDTV, termasuk spesifikasi terestrial utama di Prancis, Italia, Polandia, Swedia, dan Inggris.

Dolby Digital Plus juga terpilih sebagai teknologi audio opsional untuk Spesifikasi Receiver DTMB Nasional China untuk set-top box dan TV, yang akan mulai berlaku pada tanggal 1 November 2011.

Saat ini, Dolby Digital Plus telah termasuk dalam lebih dari 430 juta produk di seluruh dunia, termasuk TV, set-top box, Blu-ray Disc player, audio / video receiver, dan ponsel.

Sementara itu Wakil Presiden Dolby Laboratories Asia Pacific Mahesh Sundaram mengatakan bhwa adopsi Dolby Digital Plus oleh First Media merupakan tonggak penting dalam memberikan pengalaman hiburan yang baru bagi pemirsa Indonesia.

"Dengan Dolby Digital Plus, First Media dapat memberikan surround sound premium secara efisien, melengkapi layanan video HD.

Kanal yang sudah dilengkapi Dolby Digital Plus 5.1 surround sound meliputi HBO Asia HD, ASN HD, Li TV HD, STAR World HD, Chanel HD National Geographic, National Geographic Wild HD dan FOX HD.
(T.R017/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011