Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar, Rully Nova, memperkirakan tekanan pasar terhadap saham bank hanya sementara menjelang keluarnya laporan kinerja keuangan emiten sektor itu akhir bulan Oktober 2011.

Tekanan itu berasal dari eksternal khususnya penyelesaian krisis utang Eropa yang belum mencapai kesepakatan antara pemimpin Uni Eropa mengenai dana talangan tersebut, katanya di Jakarta, Jumat.

Rully mengatakan, hasil kinerja keuangan saham emiten itu diperkirakan cukup baik karena perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 30 persen sehingga meraih laba yang cukup berarti.

"Kami optimis pelaku pasar akan kembali membeli saham tersebut, setelah keluarnya laporan kinerja para perseroan tersebut," ucapnya.

Menurut dia, emiten saham perbankan itu biasanya lebih cepat membuat laporan kinerja keuangan yang akan mendorong pelaku pasar melakukan pembelian saham.

Pelaku pasar akan membeli saham perbankan dalam jumlah yang besar yang pada gilirannya akan mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) naik, katanya.

Saham perbankan yang mengalami koreksi harga dengan transaksi yang cukup besar, antara lain saham Bank BRI turun Rp100 menjadi Rp6.200 dengan volume transaksi 14,78 juta unit senilai Rp92,57 miliar, saham Bank Mandiri melemah Rp100 menjadi Rp6.300 dengan total transaksi mencapai Rp11,52 juta unit senilai Rp73,70 miliar.

Kemudian saham Bank BCA berpindahtangan sebanyak 4,62 juta unit senilai Rp35,27 miliar pada kurs akhir Rp7.500 atau turun Rp100 dan saham Bank BNI terjual sebanyak 3,82 juta saham dengan nilai Rp24,81 miliar pada kurs turun Rp50 menjadi Rp3.825.

Saham industri otomotif, Astra Internasional juga terkoreksi sebesar Rp1.950 menjadi Rp65.850 dengan volume transaksi sebesar Rp2,19 juta unit senilai Rp145 miliar dan saham United Tractor terjual sebanyuak 1,12 juta dengan nilai Rp25,52 miliar dengan kurs turun Rp900 menjadi Rp54.500.

Melemahnya perdagangan saham di BEI, lanjut dia, karena berbagai bursa regional melemah, meski bursa Dow Jones menguat, setelah keluarnya data ekonomi AS yang membaik seperti data manufaktur yang tumbuh lebih tinggi.

"Kami optimis indeks BEI akan kembali bergerak naik apabila laporan kinerja saham perbankan sudah dikeluarkan," ucapnya.

(H-CS/A027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011