Kendari (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, SH menyatakan ia pasrah kepada Allah dan mengharapkan masyarakat Sultra pandai menahan diri, jangan terhasut, sehubungan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan Gelora Senayan yang melibatkan dirinya sebagai tersangka. Gubernur Ali Mazi menyatakan hal itu di Kendari, Kamis, menjawab pertanyaan wartawan sehubungan kasus tersebut, yang terkait perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) Hotel Hilton Jakarta. Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama Gubernur Ali Mazi dengan wartawan di Kendari setelah pengumuman Tim Tastipikor di Jakarta yang menyatakan AM salah satu tersangka dari empat tersangka kasus perpanjangan HGB Hotel Hilton. Wartawan saat itu juga menanyakan tanggapan Gubernur terhadap pro kontra atas dirinya terhadap kasus perpanjangan HGB Hotel Hilton, yang terjadi ketika Ali Mazi berprofesi sebagai pengacara dari PT Indobuildco pengelola Hotel Hilton, serta perkiraannya terhadap kelanjutan kasus tersebut. Gubernur mengatakan ia hanya manusia biasa sehingga saya tidak mengetahui apa yang akan terjadi ke depan. "Namun yang rekan-rekan pers harus mengetahui, saat ini saya pasrah kepada Allah. Proses hukum biarlah berproses," katanya. "Doakan saya agar kuat hadapi keadaan ini dan tetap sehat sehingga tetap dapat menjalankan tugas dengan baik dalam menjalankan roda pemerintahan di Sultra," sambungnya. Diceritakannya bahwa kasus itu adalah kasus lama. Ali Mazi sebagai advokat saat itu diminta mengurus perpanjangan HGB Hotel Hilton dan ia melakukannya tanpa keluar dari garis ketentuan yang berlaku. Mengenai banyaknya tanggapan pro dan kontra yang menjurus pada pembunuhan karakter dan pembentukan opini miring terhadap citra dirinya, Ali Mazi menyatakan ia tidak perlu menanggapinya. "Saya kan dipilih oleh rakyat. Apa salah saya memimpin Sultra selama tiga tahun ini. Saya mengira saya ini tidak pernah berbuat kesalahan di Provinsi Sultra. Kasus perpanjangan HGB Hotel Hilton itu kasus di Jakarta sewaktu saya sebagai pengacara dan bukan kasus di Sultra saat saya menjabat Gubernur sekarang ini, katanya. Ditambahkannya bahwa ia datang ke Sultra sebagai putra daerah dan memimpin provinsi ini dengan tidak punya lawan politik, tidak punya lawan bisnis. "Saya pimpin Sultra untuk mengangkat harkat dan martabat daerah dan itu harus diingat," ujar Gubernur Ali Mazi. Ia berharap, sebagai manusia biasa ia tidak luput dari salah. "Kalau ada tingkah laku saya yang kurang baik, tegurlah saya dan jangan menghujat tanpa sebab," ucapnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006