Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta mengoptimalkan keberadaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), yang sudah terbentuk hingga kelurahan, untuk mendukung upaya pencegahan aksi kejahatan jalanan atau klitih.

"Forum ini memiliki fungsi untuk deteksi dini. Jadi keberadaan forum ini memang diharapkan bisa mendukung upaya antisipasi aksi kejahatan jalanan yang akhir-akhir ini kembali terjadi," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Yogyakarta Budi Santosa di Yogyakarta, Jumat.

Menurutnya, antisipasi aksi kejahatan jalanan dengan mengoptimalkan FKDM tersebut dapat dilakukan mulai dari unsur keluarga dan lingkungan.

"Anggota atau pengurus FKDM yang biasanya adalah tokoh masyarakat di wilayah dapat memberikan narasi ke masyarakat untuk bisa lebih mengawasi anak-anaknya di keluarga dan lingkungannya," katanya.

Salah satu pengawasan yang dapat dilakukan oleh keluarga ialah memastikan anak-anak sudah berada di rumah saat malam hari. Selain itu, untuk pengawasan di lingkungan bisa dilakukan melalui kerja sama dengan RT dan RW setempat.

Baca juga: Sosiolog UGM minta polisi usut pihak di balik kejahatan jalanan remaja

"Jika dicurigai ada tindakan yang mengarah ke aksi kejahatan jalanan, maka Forum bisa langsung melapor ke pihak berwajib yang berwenang melakukan tindakan," tambahnya.

FKDM di Kota Yogyakarta sudah terbentuk sejak 2019, sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri). Dalam peraturan tersebut, FKDM setidaknya terbentuk hingga tingkat kecamatan, namun di Kota Yogyakarta Forum tersebut terbentuk hingga di tingkat kelurahan.

"Sejauh ini, FKDM memiliki peran yang sangat besar di Kota Yogyakarta, termasuk saat pandemi COVID-19. Forum membantu penanganan di wilayah masing-masing," jelasnya.

Dalam upaya pencegahan aksi kejahatan jalanan, lanjut Budi, FKDM juga bisa bersinergi dengan program Jaga Warga yang sudah berjalan di tiap wilayah.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap masyarakat dapat mengambil peran untuk mendeteksi potensi aksi kriminalitas, termasuk kejahatan jalanan, di lingkungan masing-masing.

"Termasuk dengan munculnya klitih. Masalah ini harus diwaspadai bersama karena kondisi ini mengancam jiwa masyarakat dan juga keamanan serta kenyamanan bersama," kata Heroe.

Baca juga: Ikatan Pelajar Muhammadiyah kecam klitih dan siapkan psikososial

Saat ini, Pemkot Yogyakarta telah meminta Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) setempat untuk melakukan patroli malam, khususnya setelah pukul 24.00 WIB.

"Selain patroli, tentunya masyarakat juga harus bisa berperan. Jika mendapati ada gejala atau potensi kejahatan, maka bisa langsung lapor, jadi informan," tukasnya.

Dia mengatakan aksi klitih tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena akan semakin menimbulkan dampak lebih luas, apalagi Yogyakarta adalah kota pariwisata yang memerlukan dukungan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Keluarga juga memiliki peran penting untuk memastikan bagaimana pergaulan anak-anak mereka. Dari banyak kasus yang muncul, ternyata sebagian besar orang tua tidak mengetahui pergaulan anak dan lingkungan mereka bermain," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Yogyakarta telah melayangkan surat kepada seluruh bupati dan wali kota untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kejahatan jalanan dengan melibatkan tokoh masyarakat serta melakukan sosialisasi agar keluarga memastikan keberadaan anak saat malam hari.

Pemprov juga meminta setiap kabupaten dan kota di Yogyakarta memperbanyak aktivitas positif untuk remaja, meningkatkan patroli keamanan di lingkungan masing-masing, serta pengawasan apabila terjadi pergerakan kerumunan massa hingga lewat tengah malam.

Baca juga: Bupati Bantul: Cegah kejahatan jalanan remaja dimulai dari keluarga

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022