Den Haag (ANTARA News) - Lima anggota Macan Tamil Sri Lanka dihukum penjara antara dua dan enam tahun Jumat karena mengirim uang jutaan euro yang dikumpulkan secara ilegal di Belanda kepada kelompok pemberontak tersebut. Penelusuran atas kejahatan perbankan transnasional seperti itu kerap dilakukan.

Orang-orang itu, yang semuanya memiliki kewarganegaraan Belanda, dinyatakan bersalah menghimpun dana, khususnya melalui lotere gelap, dan juga mengancam anggota-anggota masyarakat Sri Lanka.

Kelompok separatis Sri Lanka, Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), sejak 2006 dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Uni Eropa.

Namun, pengadilan itu memutuskan tidak memenuhi tuntutan jaksa bagi hukuman lebih berat hingga 16 tahun, karena menganggap LTTE sudah bubar dan tidak lagi menjadi organisasi teroris.

Pengacara terdakwa Viktor Koppe mengatakan, kelima terpidana itu akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

"Putusan ini sangat bertolak belakang," kata pengacara itu.

"LTTE bukan sebuah organisasi teroris namun mereka menghukum kelima orang itu karena membantunya," tambahnya.

Polisi Belanda menangkap kelima orang itu pada Juni 2010 setelah penyelidikan atas organisasi Macan Tamil.

Pasukan Sri Lanka meluncurkan ofensif besar-besaran untuk menumpas LTTE pada 2009 yang mengakhiri perang etnik hampir empat dasawarsa di negara tersebut.

Kemenangan pasukan Sri Lanka atas LTTE menyulut tuduhan-tuduhan luas mengenai pelanggaran hak asasi manusia.

Sri Lanka menolak seruan internasional bagi penyelidikan kejahatan perang dan menekankan bahwa tidak ada warga sipil yang menjadi sasaran pasukan pemerintah. Namun, kelompok-kelompok HAM menyatakan, lebih dari 40.000 warga sipil mungkin tewas akibat aksi kedua pihak yang berperang.

Pemerintah Sri Lanka pada 18 Mei 2009 mengumumkan berakhirnya konflik puluhan tahun dengan Macan Tamil setelah pasukan menumpas sisa-sisa kekuatan pemberontak tersebut dan membunuh pemimpin mereka, Velupillai Prabhakaran.

Pernyataan Kolombo itu menandai berakhirnya salah satu konflik etnik paling lama dan brutal di Asia yang menewaskan puluhan ribu orang dalam berbagai pertempuran, serangan bunuh diri, pemboman dan pembunuhan.

Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) juga telah mengakui bahwa Velupillai Prabhakaran tewas dalam serangan pasukan pemerintah Sri Lanka.

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejak pemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahun pada Januari 2008.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaim jumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarang wartawan pergi ke zona-zona pertempuran.

PBB memperkirakan, lebih dari 100.000 orang tewas dalam konflik separatis Tamil setelah pemberontak Macan Tamil muncul pada 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak. Mayoritas penduduk Sri Lanka adalah warga Sinhala. (M014)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011