Nilai ekspor yang melemah itu membuat posisi karet dan barang dari karet turun peringkat menjadi posisi ketiga dari kedua selama ini
Medan (ANTARA) - Nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumatera Utara hingga Februari 2022 turun 19,79 persen menjadi hanya 221,001 juta dolar AS akibat penurunan penjualan.

"Pada periode sama 2021, nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut sudah 275,514 juta dolar AS, sementara di 2022 hanya 221,001 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanuddin di Medan, Jumat.

Penurunan ekspor sudah terlihat pada Februari dengan nilai jual sebesar 106,702 juta dolar AS dari Januari yang sudah 114,300 juta dolar AS.

"Nilai ekspor yang melemah itu membuat posisi karet dan barang dari karet turun peringkat menjadi posisi ketiga dari kedua selama ini," katanya.

Peringkat kedua diisi oleh golongan berbagai produk kimia.

Ia menjelaskan, penurunan nilai ekspor karet cenderung akibat volume ekspor yang turun.

Akibat nilai ekspor karet melemah, peran atau kontribusi golongan karet dan barang dari karet itu ke total ekspor Sumut di periode sama menurun juga atau menjadi hanya 12 persen.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengakui adanya penurunan ekspor karet Sumut.

Termasuk turunnya harga jual karet di pasar internasional.

Penurunan ekspor, katanya, akibat produksi yang turun dan termasuk masih adanya gangguan. pengapalan sejak adanya pandemi COVID-19.

Volume ekspor turun sejak Januari dan bahkan di Februari juga turun lagi sebesar 11,99 persen atau tinggal 28.698 ton akibat permintaan dari Rusia melemah.

"Selain volume, harga ekspor juga melemah, " katanya.

Harga ekspor pada 7 April sebesar 1,75 dolar AS per kg dari sebelumnya 1,79 dolar AS per kg.

Baca juga: Nilai ekspor karet Sumatera Utara masih melemah

Baca juga: Gapkindo prediksi ekspor karet Sumut turun


 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022