Bandung (ANTARA News) - Pegiat Kummara mengaku optimis industri `games` di Indonesia bisa maju karena melihat antusias pengunjung dan "gamers" dalam "Indonesia Bermain."

"Kalau melihat antusias pengunjung hari ini, industri `games` Indonesia satu saat bisa maju. Melalui kegiatan seperti ini kami berusaha agar industri permainan bisa `dilirik`," kata seorang pegiat Kummara Windy Anandiha, ketika ditemui di stand Kummara di area Indonesia Bermain, Sabuga, Bandung, Sabtu.

Kummara merupakan pengembang sekaligus pemasar seri "Board Game" atau papan permainan di Indonesia dalam bentuk media konvensional maupun digital.

Saat ini tercatat sebanyak 12 judul papan permainan Indonesia yang sudah dirilis Kummara.

"Kami punya berbagai jenis permainan, mulai dari permainan konten sejarah hingga tentang dampak lingkungan," kata Windy.

Papan permainan dengan konten sejarah itu bernama Mahardika, buah karya Eko Nugroho, penggagas Indonesia Bermain, dan Rio Fredericco.

Dalam papan tersebut terdapat gambar-gambar tokoh perjuangan Indonesia, seperti Soekarno-Hatta dan sejumlah pahlawan Revolusi.

Permainan ini merupakan paduan antara permainan papan dengan permainan kartu. Di balik kartu terdapat pemaparan tentang peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia.

"Dari sini, kita bisa bermain sambil memahami sejarah bangsa," kata Windy.

Selain konten sejarah, Kummara juga pernah merilis papan permainan berkonten lingkungan berjudul "Land War" buah karya Windy.

"Land War` ini berisi permainan tentang lingkungan, yaitu dampak perubahan iklim. Agar tidak terlalu berat, permainannya diseimbangkan dengan peperangan biar lebih seru," kata Windy.

Windy menuturkan, beberapa papan permainan yang dikeluarkan Kummara adalah karya Tugas Akhir dari mahasiswa Desain Komunikasi Visual (Dekave) ITB.

"Seperti Mahardika, itu awalnya adalah Tugas Akhir. Ada juga papan permainan berjudul `Simpang Dago`, itu juga Tugas Akhir rekan saya," tutur Windy.

Namun, seluruh papan permainan yang disebutkan di atas saat ini masih belum diperbanyak.

"Kami rasa permainannya masih cukup rumit, tapi tetap bisa dicoba di sini (Indonesia Bermain-red)," lanjutnya.

Meski demikian, bersamaan dengan terselenggaranya Indonesia Bermain, Kummara telah merilis papan permainan berjudul "Punakawan" yang menurut Windy permainannya lebih mudah dimainkan.

"Kalau untuk Punakawan kami sudah memperbanyak produk mainannya," katanya.

Untuk masyarakat Bandung yang ingin mencoba permainan di atas secara gratis bisa mengunjungi gelaran Indonesia Bermain di Sabuga yang akan diselenggarakan hingga Minggu (23/10).
(ANT-277/Y003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011