Masyarakat ASEAN memiliki pandangan yang positif tentang Jepang dan sebaliknya. Maka dari itu, kami percaya JCB, sebagai perusahaan Jepang dapat memberikan kontribusi nilai yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Jakarta (ANTARA) - JCB, sebuah merek pembayaran internasional dari Jepang, optimistis terhadap pertumbuhan pasar kartu pembayaran internasional di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

JCB menilai, Indonesia adalah salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki potensi sangat strategis dengan pertumbuhan transaksi non tunai yang sangat cepat.

"Masyarakat ASEAN memiliki pandangan yang positif tentang Jepang dan sebaliknya. Maka dari itu, kami percaya JCB, sebagai perusahaan Jepang dapat memberikan kontribusi nilai yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara," kata Presiden Direktur JCB Indonesia Takumi Takahashi lewat keterangan di Jakarta, Senin.

Kawasan Asia Tenggara dinilai sangat potensial dengan populasi dan ekonomi yang terus bertumbuh. Dalam hal transaksi perbankan, penduduk yang memiliki akun bank dan kartu kredit masih rendah dibandingkan dengan total jumlah penduduk.

Baca juga: Bank Mega harap bergairahnya pariwisata dorong bisnis kartu kredit

Tingkat kepemilikan rekening bank dan penetrasi kartu kredit di Asia Tenggara masih rendah, sedangkan tingkat penetrasi ponsel pintar sangat tinggi.

Oleh karena itu, JCB percaya bahwa teknologi dapat menjadi solusi pembayaran dan pemasaran baru berbasis ponsel pintar.

Untuk memperkuat layanannya di kawasan Asia Tenggara, JCB juga mendirikan ASEAN Business Enhancement and Creation Department di Singapura pada Juni 2021 lalu untuk menciptakan kesempatan-kesempatan bisnis baru.

"Hingga kini, JCB menggunakan citra merek Jepang untuk mengembangkan keanggotaan dan jaringan merchantnya. Kami berencana tidak hanya untuk lebih memperkuat konten "Jepang" kami untuk menarik pelanggan kami di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan keunggulan lebih lanjut melalui fungsi ASEAN Business Enchancement and Creation Department," ujar Takumi.

Baca juga: Danamon-JCB ajak nasabah bebas dari rutinas lewat kartu kredit baru

Melalui ASEAN Business Enhancement and Creation Department, JCB dapat berkolaborasi dengan mitra global dan berinvestasi di startup dengan lebih leluasa. Hal itu tidak dapat dilakukan dengan lini bisnis yang sudah ada.

Untuk memperluas kemitraan di Asia Tenggara, pada awal Januari lalu, JCB juga telah berinvestasi pada Soft Space, perusahaan financial technology Malaysia yang menyediakan perangkat Tap on Mobile sebagai salah satu lini bisnis barunya di ASEAN.

Investasi sekitar 5 juta dolar AS pada Soft Space memberikan kesempatan kepada JCB mendapat lisensi untuk mengeluarkan kartu dan mengakuisisi merchant di Malaysia. Perangkat Tap on Mobile itu pun dalam waktu dekat akan segera tersambung dengan kartu kredit bisnis JCB.

Menyusul kemitraan dengan Soft Space Malaysia, JCB berharap dapat segera beraliansi dengan mitra dan perusahan lain di Indonesia, bahkan Vietnam, Filipina, dan Thailand dalam waktu dekat.

Di negara-negara tersebut, di mana uang tunai masih menjadi sumber pembayaran utama, JCB berharap dapat berkontribusi pada masyarakat Asia Tenggara dengan memfasilitasi pembayaran non tunai melalui aktivitas pembayaran yang lebih nyaman bagi konsumen.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022