Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh melakukan persiapan pelaksanaan ibadah haji 2022, seiring pemerintah Arab Saudi membuka kembali penyelenggaraan ibadah haji pada 1443 Hijriah.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh melalui Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Arijal, Senin, mengatakan persiapan yang dilakukan seperti mengintensifkan pembinaan, menyampaikan informasi resmi terbaru hingga persiapan dokumen keberangkatan.

“Terutama dokumen yang masih belum selesai. Ada mereka yang sakit, ada yang meninggal, ada pelimpahan nomor porsi, sehingga kami harus mendata semua jamaah,” kata Arijal di Banda Aceh.

Dia menyebutkan Pemerintah Arab Saudi memang telah mengumumkan kesempatan pelaksanaan ibadah haji bagi masyarakat dunia sebanyak 1 juta jamaah. Namun, belum menentukan kuota haji bagi setiap negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Hoaks! Haji dibatalkan, dananya dialihkan untuk pembangunan IKN

Baca juga: Kemenag minta asosiasi sosialisasikan kebijakan Arab Saudi soal haji


Kendati demikian, Arijal mengajak masyarakat untuk mensyukuri kesempatan yang diberikan Arab Saudi itu meskipun harus ada pengurangan kuota jamaah dari setiap negara mengingat masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

“Ini patut kita syukuri, karena dengan rasa syukur itu, Allah akan berikan kelapangan dan jalan lebih baik lagi di tahun-tahun berikutnya,” katanya.

Saat ini, Kemenag Aceh masih menunggu penetapan kuota dari Arab Saudi dan Kemenag RI, sehingga baru dapat melakukan persiapan selanjutnya seperti manasik haji.

Selain itu, kata Arijal, Arab Saudi juga membatasi usia jamaah yang berangkat haji tahun ini hanya bagi yang berusia di bawah 65 tahun. Di Aceh tercatat 4.187 orang calon jamaah haji yang gagal berangkat sejak 2020 silam.

Mayoritas calon jamaah haji Aceh atau 60 persen dari mereka berusia di atas 70 tahun, sehingga akan ada calon jamaah yang gagal berangkat karena sudah lewat batas usia.

“Jamaah haji Aceh rata-rata hampir sama dengan nasional. Orang Aceh biasanya udah tua baru mendaftar haji, sehingga persentase umur di atas 70 tahun itu lebih tinggi dari umur di bawah 65 tahun,” katanya.

Namun, lanjut dia, apabila nanti ada masyarakat yang gagal berangkat karena melewati batas usia ditetapkan pemerintah Arab Saudi, maka pemerintah Indonesia akan memprioritaskan pada tahun berikutnya.

“Insya Allah akan diprioritaskan nanti apabila Arab Saudi sudah membuka haji secara luas, tentunya tidak ada batasan lagi, kembali normal dilaksanakan dengan baik,” katanya.*

Baca juga: Wakil Ketua MPR minta Pemerintah perjuangkan kuota jemaah haji

Baca juga: Kemenag Sulsel lakukan persiapan pelaksanaan ibadah haji 2022

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022