Jakarta (ANTARA) - Mark Wahlberg membuat tujuan baru dalam kariernya yakni ingin membuat konten yang lebih substansial untuk penontonnya.

Saat mempromosikan film terbarunya "Father Stu", Wahlberg mengatakan ingin menggabungkan antara keyakinan dan karir film agar bisa membantu lebih banyak orang.

"Saya merasa ini seperti memulai babak baru, melakukan hal-hal yang nyata, dapat membantu orang-orang," ujar Wahlberg seperti dilansir People pada Selasa.

"Saya benar-benar ingin fokus membuat sesuatu yang lebih banyak lagi untuk orang lain. Saya tidak akan mengatakan hanya akan membuat konten berbasis agama tetapi lebih ke arah hal-hal yang akan membantu orang," lanjutnya.

Kehadiran film "Father Stu" diharapkan Wahlberg bisa membuka pintu hati orang lain untuk bisa membuat konten yang lebih bermakna, khususnya di Hollywood.

Dalam film terbarunya, Wahlberg memerankan Stuart Long, seorang petinju sejati yang menjadi pendeta Katolik setelah menemukan tujuan baru dalam hidupnya.

Pemain film "Shooter" ini juga membahas bahwa dirinya mungkin akan pensiun lebih dini dan meninggalkan dunia Hollywood.

Sementara itu, meski dirinya adalah seorang Katolik yang taat, Wahlberg mengaku tidak akan memaksakan keyakinan yang dianut kepada empat orang anaknya, Ella (18), Grace Margaret (12), Michael (16) dan Brendan (13).

"Mereka pikir, 'Ayah gila, dan dia membosankan'. Tetapi bahkan dengan iman saya, saya tidak memaksakannya pada mereka. Tetapi mereka tahu bahwa Ayah tidak dapat memulai hari tanpa berdoa, tidak dapat memulai hari tanpa membaca Kitab Suci atau pergi ke Misa," katanya.

"Dan mudah-mudahan, alih-alih memaksakan itu pada mereka, mereka akan berkata, 'Yah, jika itu berhasil untuk Ayah, mungkin itu akan berhasil untuk kita,' dan mereka akan condong ke arah itu sendiri," lanjut Wahlberg.



Baca juga: Festival Film Toronto digelar September, terapkan protokol kesehatan

Baca juga: Iko Uwais ungkap perjalanan kariernya, dari pencak silat hingga "Mile 22"

Baca juga: Mark Wahlberg jadi aktor dengan bayaran tertinggi 2017

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022